Banten24

PHRI Keluhkan Sepinya Wisatawan Selama Libur Nataru di Anyar-Cinangka, Ini Sebabnya!

BISNISBANTENCOM – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Kabupaten Serang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menjalin sinergitas dalam mengantisipasi informasi hoax terkait kondisi wilayah Pantai Anyar dan Cinangka. Itu seiring banyaknya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut, sudah merugikan pelaku usaha tempat wisata, khususnya wisata bahari Pantai Anyar.

Ketua BPD PHRI Kabupaten Serang Yurlena Rachman mengeluhkan sepinya wisatawan yang datang ke kawasan wisata Anyar-Cinangka pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipicu maraknya informasi melalui media sosial (medsos) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kondisi itu dinilai sangat merugikan para pelaku usaha wisata, terutama di kawasan objek wisata Anyar-Cinangka. Untuk itu, pihaknya melakukan evaluasi atas kondisi itu dengan bersinergi bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang.

”Untuk wilayah Anyar dan Cinangka kunjungan wisatawan okupansi tidak terlalu bagus (selama libur Nataru-red). Jadi, kita menyampaikannya kepada Disporapar dan Diskominfosatik, karena penurunan okupansi atau pembatalan boking itu lebih banyak akibat adanya informasi yang tidak jelas,” keluh Yurlena dalam keterangan tertulis yang disampaikan Diskominfosatik Kabupaten Serang, Selasa (3/1/2023).

Advertisement

Selain informasi yang belum jelas tersebut, kata Yurlena, pihaknya juga dirugikan banyaknya berita yang tidak menguntungkan bagi tempat wisata Pantai Anyar-Cinangka yang menginformasikan terjadi gelombang tinggi dan lainnya. Bahkan, beberapa berita menggunakan data lama yang tidak relevans, sehingga membuat okupensi sangat turun.

Guna mengantisipasi kondisi tersebut terulang kembali, sambung Yurlena, pihaknya mengajak Disporapar dan Diskominfosatik untuk mengambil langkah-langkah antisipasi ke depan agar tidak kembali merugikan para pelaku usaha wisata.

”Padahal, dengan ramainya pengunjung juga dapat meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Serang. Tapi, momennya tidak tercapai dan semua merasa dirugikan. Jadi, kita mempersiapkan langkah-langkah ke depan biar tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini,” terangnya.

Yurlena pun berkaca pada momentum menjelang libur Idul Fitri tahun lalu, dimana pihaknya merasa terbantu dengan adanya statemen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Badan Meteorologi Klimatologi fan Geofisika (BMKG) dan Badan Vulkanologi serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang mampu menarik banyak wisatawan dan melunturkan kecemasan pengunjung.

Advertisement

”Statemen resmi pihak terkait itu bisa menenangkan wisatawan menikmati wisata Pantai Anyar dan Cinangka. Karena kalau statemen keluar dari pemerintah, mungkin kepercayaan tamu lebih tinggi untuk tidak cancel bokingannya,”jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disporapar Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke kawasam wisata Anyer-Cinangka dan turunnya okupansi hotel selama libur Nataru menjadi catatan pihaknya untuk mengambil langkah-langkah perbaikan ke depan. Pertama, kata Anas, pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan PHRI, media, pelaku wisata, dan lembaga pemerintah lainnya untuk bersama-sama mengantisipasi informasi hoax, dengan menyajikan berita berita yang membuat kenyamanan dan keamanan berwisata di objek wisata Anyar-Cinangka.

Kedua, lanjut Anas, pihaknya akan menyinergikan rencana kerja bersama PHRI, sehingga terjalin sinkronisasi program dan kegiatan tahun ini.

“Mudaj-mudahan terlaksana berbagai event yang tentunya akan membuat Pantai Anyer lebih ramai untuk dikunjungi. Kita juga akan mengagendakan pertemuan dengan pimpinan daerah, sehingga dapat terus mensuport pariwisata di Pantai Anyar-Cinangka,” papar Anas. (Nizar)

Advertisement
LANJUT BACA

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013