BISNISBANTEN.COM — Seminar bertajuk Nusantara Shield yang diadakan Universitas Indonesia (UI) menjadi sorotan publik dan viral di media sosial. Acara ini menghadirkan Deddy Corbuzier sebagai pembicara utama yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Namun, yang menjadi perbincangan bukan hanya isi seminar, melainkan syarat pendaftaran yang mewajibkan peserta mengunggah foto KTP dan mencantumkan NIK (Nomor Induk Kependudukan).
Persyaratan tersebut menuai kritik dari masyarakat. Banyak warganet menilai hal itu sebagai pelanggaran privasi, apalagi seminar ini membahas tema tentang keamanan siber. Permintaan data sensitif seperti foto KTP dianggap tidak relevan dan justru menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data. Bahkan, tautan pendaftaran melalui Google Drive sempat diblokir karena dianggap melanggar kebijakan privasi.
“Hati-hati yang ikut seminar di UI dengan narasumber om Deddy. soalnya link pendaftarannya (*) wajib diisi NIK dan foto KTP. Seminar cyber security kok minta foto KTP? ini sama aja serahin data diri buat dipantau pergerakan kalian sama pemerintah,” kata salah satu netizen. Menanggapi kontroversi ini, pihak UI menjelaskan bahwa pengunggahan data pribadi bersifat opsional, hanya bagi peserta yang menginginkan sertifikat resmi dari Kementerian Pertahanan. Sertifikat tersebut termasuk dokumen resmi negara, sehingga memerlukan validasi identitas yang ketat.
Meski klarifikasi telah disampaikan, kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan perlindungan data pribadi dalam penyelenggaraan acara publik. Apalagi jika melibatkan lembaga pendidikan dan instansi pemerintah, pengumpulan data sensitif harus dilakukan secara jelas dan bertanggung jawab agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
(Sarah)
