BISNISBANTEN.COM — Tingkat hunian hotel atau okupansi di kawasan Selat Sunda turun drastis hingga mencapai 20 persen. Ini disebabkan PPKM Darurat sejak awal Juli 2021.
“Pada PPKM darurat ini telah menyebabkan penyempitan market utuk tamu pengunjung hotel di kawasan pantai Anyer Cinangka, namun demikian hal ini disikapi dengan positif karena bagaimanapun kita harus selalumendukung keputusan pemerintah,” kata Ketua Harian PHRI Kabupaten Serang Doddy Faturahman.
Menurutnya, turunnya market wisatawan ini menandakan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap bahaya virus covid-19. Hal ini terlihat dengan menurunnya minat wisatawan meskipun tidak ada penyekatan jalan seperti sebelumnya.
“Pada PPKM kali ini memang benar-benar sepi dibandingkan pada saat kebijakan-kebijakan sebelumnya, seperti lockdown dan PSBB” tuturnya.
Namun sangat disayangkan, turunnya hunian hotel ini memang harus berdampak pada pengurangan jumlah karyawan. Manajemen perusahaan mau tidak mau harus mengambil langkah tersebut untuk menyelamatkan perusahaan.
“Selain itu, ada penurunan gaji yang diterima karyawan sekitar 30 persen. Dengan begini, sama – sama ada solusi agar tetap bertahan,” katanya.
Doddy yang juga menjadi Regional General Manager Aston Anyer Beach Hotel dan Aston Cilegon Boutique Hotel menjelaskan, di Aston Anyer Beach Hotel sendiri pada hari kerja penurunannya bisa sekitar 80 persen dan pada akhir pekan bisa turun hingga 50 persen disbanding dengan hari hari sebelumnya.
“Pada akhir pekan memang lebih tinggi di Aston Anyer termasuk di beberapa hotel bintang 4 lainnya,” katanya.
Ia menuturkan, pada pekan awal PPKM Darurat tingkat hunian hotel hanya 10 persen dan mengalami peningkatan pada pekan kedua yakni 20 persen.
“Sekarang sudah ada peningkatan hunian terutama pada akhir pekan,” tuturnya. (susi)