Tarif Parkir dan Angkutan Umum Sumbang Inflasi di Kota Serang
BISNISBANTENCOM – Bukan hanya kenaikan harga bahan pokok yang menyebabkan inflasi di Kota Serang, melainkan juga kenaikan tarif parkir dan angkutan umum.
Demikian diungkapkan Walikota Serang Syafrudin dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sinkronisasi Pengendalian Inflasi Daerah Kota Serang, dan Kesiapsiagaan Ketersediaan Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Ruang Rapat Walikota Serang, Selasa (20/12).
Disampaikan Syafrudin, secara nasional Kota Serang masuk 10 Kabupaten/Kota yang tergolong tingkat Inflasinya cukup tinggi. Terhitung November 2022, kata Syafrudin, peningkatan Inflasi di Kota Serang mencapai angka 7,56 persen. Kebutuhan barang pokok menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan inflasi di Kota Serang.
“Karena daya konsumsi dan monitor yang tidak terkontrol, sehingga menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu,” terang mantan birokrat yang pernah menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang ini.
Selain menjadi konsumsi pribadi, sambungnya, di Kota Serang banyak kearifan lokal saat memperingati serta merayakan hari besar, sehingga berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan dan tidak terkontrol. Inflasi di Kota Serang juga, kata Syafrudin, bukan hanya disebabkan oleh kebutuhan pokok saja, tetapi ada hal lainnya, seperti kenaikan harga rokok dan tarif parkir.
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Banten itu pun menyebutkan bahan pokok yang menyebabkan inflasi di wilayahnya, antara lain telur ayam ras 0,05 persen, beras 0,04 persen, tomat 0,04 persen, dan minyak goreng 0,03 persen.
“Tarif parkir juga menyumbang persentase inflasi 0,01 persen dan tarif angkutan umum 1,14 persen,” ungkap mantan Camat Cipocokjaya ini.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Serang Budi Indrawan memastikan, pasokan beras diperkirakan aman hingga masa panen raya mendatang.
“Dalam waktu dekat kita ada sekitar dua kapal yang sudah bersandar di Pelabuhan Merak dengan pasokan sekitar 10 ribu ton beras. Jadi, menjelang Nataru insya Allah untuk ketersediaan beras aman,” tegas Budi.
Dalam beberapa waktu ke depan juga, lanjut Budi, pihaknya juga akan menerima beras impor dari negara Vietnam yang diperkirakan bertahan hingga tiga bulan ke depan atau mendekati masa panen Raya yang diperkirakan Maret.
Terkait itu, Kepala Bank Indonesia Regional Banten Imaduddin Sahabat mengungkapkan, Inflasi di Kota Serang berada di angka 6,2 Persen. Sedangkan Provinsi Banten tingkat inflasinya berada di angka 4,6 persen pada November.aja dari itu, kata Imaduddin, digelarnya Rakor Inflasi Daerah sebagai bentuk sinkronasi agar saat akhir tahun menghadapi libur Nataru pasokan komoditi kondisi Inflasi terbilang aman.
“Ini bentuk komitmen pimpinan daerah untuk memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan di Kota Serang, khususnya selama libur Nataru dalam kondisi aman,” jelasnya.
Imaduddin juga berpesan agar masyarakat Kota Serang dalam membeli barang konsumsi dan lainnya menyesuaikan kebutuhannya, jangan membeli barang yang diinginkan tanpa melihat penting atau tidaknya. (Eko/zai)