Syifa Hadju Tegas tolak Tawaran Sinetron, Pilih Vakum Sejenak

BISNISBANTEN.COM — Aktris muda Syifa Hadju secara terbuka membahas rencana vakumnya dari dunia akting. Lewat siaran langsung di Instagram, ia mengungkapkan kelelahan setelah menyelesaikan sinetron Saleha yang punya jadwal syuting padat hingga menguras fisik dan mental.
Syifa menjelaskan bahwa ia menolak sejumlah tawaran akting terakhir, termasuk tawaran sinetron dan film, demi memberikan tubuh dan pikirannya waktu untuk pulih. Menurutnya, jeda ini bukan tanda mundur, tapi bentuk pilihan bijak untuk menjaga kondisi diri. “Karena draining banget kan. Aku nggak kebiasa. Maksudnya bisa dibilang tahun lalu itu aku lumayan lelah,” ujarnya.
Syifa terakhir kali muncul di layar kaca lewat sinetron Saleha yang tayang hingga awal 2025, dan film Dinda yang rilis pada 2024. Sejak itu, ia memilih rehat total dan menolak tawaran berikutnya. Dalam sesi obrolannya, Syifa menyebut bahwa jeda ini sesuai pola yang ia terapkan setelah menyelesaikan satu proyek, ia biasanya beristirahat selama beberapa bulan sebelum menerima tawaran baru.
Hal ini dinilai penting agar ia tidak mengalami kelelahan ekstrem seperti sebelumnya. “Biasanya kayak aku itu kalau kerja misalkan web series atau film, syuting berapa bulan habis itu aku libur berapa bulan,” bebernya. Selain tawaran sinetron, Syifa juga menolak beberapa tawaran film bertema dewasa (18+) karena tidak sesuai dengan hati nurani dan citra diri yang ingin ia jaga.
Keputusan ini kembali menunjukkan konsistensinya dalam memilah tawaran yang sejalan dengan prinsipnya. “Dari kemarin sebenarnya ada aja tawaran yang masuk, tapi kalau kalian tahu, market film dan series itu sekarang lagi kiblatnya ke 17/21+,” kata Syifa.
Respon publik pun beragam. Ada yang memuji kedewasaannya dalam menangani tekanan industri, namun ada juga yang berharap Syifa kembali cepat ke layar kaca. Namun, mayoritas mendukung pilihan Syifa untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Dengan mengambil keputusan tegas menolak tawaran dan memilih vakum, Syifa menunjukkan dirinya yang lebih mementingkan kualitas, bukan sekadar kuantitas dalam bermain film. “Jadi buat karakter orang seperti aku ini, sebenarnya ini balik lagi ke personal preference aja sih,” katanya lagi.
(Sarah)