Ridwan, Memanfaatkan Keberlimpahan Pisang sebagai Inspirasi Usaha
BISNISBANTEN.COM – Berlimpahnya buah pisang di daerahnya Kabupaten Lebak, Banten, menginspirasi Ridwan, mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan untuk memulai berwirausaha camilan bahan baku buah tropis tersebut.
“Awal mula saya memulai bisnis ini dari permasalahan yang ada di Kabupaten Lebak-Banten. Banyak sekali Petani pisang di daerah saya khususnya Kabupaten Lebak karena mayoritas sebagai petani pisang. Di kala pasca panen tiba-tiba harga pisang menurun sangat drastis dan jika dibiarkan begitu saja maka akan tidak termakan dan terbuang sia-sia,” ujar Ridwan finalis Duta Youngpreneur Bisnisbanten 2023.
Pemuda 21 tahun ini juga mengungkapkan, dari permasalahan di daerahnya tersebut ternyata mendapatkan solusi untuk memanfaatkan buah pisang tersebut lebih cuan lagi.
Ridwan dan partner atau rekannya mencipta olahan pisang tersebut supaya menambah daya jual yang tinggi dan membantu perekonomian petani pisang dengan menggunakan teknik sociopreneurship.
Rupanya, usaha dengan nama brand PisangMu ini dijalankan oleh Ridwan dan partner dalam program P2MW alias berkelompok namun diketuai oleh Ridwan sebagai CEO.
“Saat ini alhamdulillah dibiayai oleh pemerintah melalui P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) senilai Rp14.610.000 sebagai modal usaha,” ungkapnya.
Adapun dirintisnya usaha PisangMu ini sejak 2020. Wirausaha muda kampus ini selain menjadi CEO PisangMu (Muda Usaha) ternyata sebagai Founder Honna Snack yang baru launching di tahun ini tepatnya di bulan Ramadhan.
Ridwan mengaku, walaupun produknya baru launching dalam 2 Minggu sudah mendapatkan omset sekitar Rp 5.600.000.
Bagi yang penasaran dengan harga yang ditawarkan oleh cemilan baik dari PisangMu dan Honna Snack ini dibanderol mulai dari Rp20.000 – Rp50.000 ada harga ada kualitas pastinya.
“Produk kami memakai bahan berkualitas karena dari petani langsung dan kami sudah memiliki sertifikasi NIB, PIRT dan sertifikat Halal MUI tentu nya bisa jauh lebih baik dan aman dibandingkan kompetitor kami,” jelasnya.
Semua pengusaha pasti memiliki suka dan duka begitu pun yang dirasakan oleh Ridwan. Dukanya, Ridwan pernah diremehkan oleh temannya namun baginya tak masalah karena dirinya ingin membuktikan bisa growth.
“Kalau untuk kendala itu partner sibuk organisasi, oleh karena itu usaha kami sudah memiliki karyawan hal ini dilakukan untuk menjamin usaha ini supaya jauh lebih baik dan tertata. Sukanya menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, membantu perekonomian petani pisang,” katanya.
Ridwan berharap, dapat bertemu investor bahkan dana hibah, karena dirinya dengan sang partner akan terus improve dan inovasi mengenai usahanya. (Ismi)