Punya Tekad Gapai Mimpi, Dewi Komalasari Jalani Berbagai Usaha!
BISNISBANTEN.COM – Banyak jenis usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan cuan demi memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan sehari-hari dan mewujudkan mimpinya.
Seperti halnya Dewi komalasari, Mahasiswa asal Kabupaten Lebak ini membuka usahanya dari tekadnya untuk bisa duduk di bangku kuliah dengan biaya sendiri.
Salah satu effortnya untuk mengenyam pendidikan rupanya berhasil, kini dirinya menjadi bagian mahasiswa di UIN SMH Banten.
Dewi menjalankan usahanya sejak lulus atau fresh graduate di tahun 2020 dengan fokus buka usaha laundry sudah menghasilkan omset kurang lebih Rp1 juta per minggunya, di samping usaha Laundry, dirinya juga menjalankan usaha online shopp seperti baju muslim dan gelang kokah online.
Tak puas dengan bisnisnya, dirinya lanjut ke dunia bisnis network marketing dengan meraih omzet Rp20.430.000 pada 5 bulan pertamanya.
Hal itulah dirinya mantap dan langsung untuk mendaftarkan dirinya kuliah di UIN SMH Banten, bahkan saat ini Dewi juga akan menjajal dan terjun di jasa MUA.
“Saat ini saya memiliki usaha ada yang dijalankan sendiri dan ada yang dengan partner. Dalam waktu dekat ini insyaallah launching bisnis di bidang jasa makeup untuk graduation, bridesmaids, engagement dan make-up untuk di semua momen acara” ujar Dewi Komalasari finalis Bisnisbanten Youngpreneur 2023.
Disela kesibukannya sebagai mahasiswa, Dewi tetap menjalankan beberapa bisnisnya, seperti member Leafhea menawarkan produk sabun herbal multifungsi pemakaian dari bayi hingga lansia dengan manfaat bisa untuk luka, kecantikan, ruam popok bayi, dan lansia.
Sementara untuk bisnis yang dijalankan dengan sang partner memiliki nama brand Decomshopp (home industry) yang
bergerak di bidang produk, menyediakan berbagai kebutuhan graduation dari mulai bouqet bunga, snack, uang, hijab, boneka, dan lainnya.
Tersedia juga kaokkah, gelang kaokah, jam kaokah, tasbih kaokah, dan lain-lain Bahkan sudah memiliki banyak reseller di setiap daerah.
“Kita juga punya produk baru yaitu jamur skripsi. Kenapa namanya jamur skripsi karena kita terinspirasi dari pusingnya mengerjakan skripsi lalu timbullah inovasi bikin produk jamur skripsi dengan varian rasa jamur rasa dospem killer, jamur skripsi rasa kuanti, dan jamur skripsi rasa kuali,” ujarnya.
Untuk pemasaran, Dewi dan sang partner memasarkan produknya melalui online tersedia di beberapa marketplace dan media sosial seperti Shopee, Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Sebagai pengusaha, dirinya juga pernah merasakan suka dan dukanya saat menjalankan usahanya.
Baginya, kendala di bisnisnya ini membutuhkan modal yang lumayan besar untuk membesarkan usaha. Selain itu sang partner bisnisnya kini sudah menikah.
“Untuk ke depannya semoga konsisten menjalankan bisnisnya dan lebih berkembang lagi, dengan mempunyai team work yg konsisten serta membuka peluang usaha baru,” pungkasnya. (Ismi)