Pecah, Tangis Haru Warnai Audiensi Bupati Serang dan Warga Cibetus Soal Kasus Pembakaran Kandang Ayam

BISNISBANTEN.COM- Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah (Ratu Zakiyah) menerima audiensi warga Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang terkait penangkapan keluarganya oleh pihak kepolisian atas kasus pembakaran kandang ayam milik perusahaan di wilayahnya yang dinilai sudah merugikan masyarakat sekitar di Pendopo Bupati Serang, Kamis (3/7/2025) sore sekira pukul 16.30 WIB. Audiensi pun diwarnai tangis haru Bupati dan warga usai pembahasan, dimana kasus tersebur akan menjadi perhatian Pemkab Serang karena sudah menyangkut hajat hidup masyarakat.
Turut hadir dalam audiensi, yakni Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemkab Serang Ida Nuraida, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Serang Samsuddin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Serang Epi Priatna, Asda I Pemkab Serang Haryadi, Kabag Hukum Setda Pemkab Serang Lalu Farhan Nugraha, serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang.
Audiensi berjalan mengharukan. Warga Cibetus mencurahkan aspirasinya kepada Zakiyah terkait kasus pembakaran kandang ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) yang menyeret belasan warga ditangkap, termasuk keluarganya.
Seperti disampaikan Ita, salah satu warga Cibetus yang mengungkapkan bahwa suami dan pamannya ikut ditangkap dalam kasus pembakaran kandang ayam dari peternakan milik PT STS. Ia berharap, Bupati Serang bisa membantu persoalan yang dihadapi mereka.
“Warga hanya ingin hidup nyaman, damai, tanpa polusi yang ditimbulkan dari kandang ayam. Kami hanya ingin hidup sehat di kampung kami. Kami ingin tenang hidup di desa kami,” tukasnya.
Ita pun meminta Zakiyah berkunjung ke Cibetus dan melihat kondisi warga.
Senada disampaikan Rijal yang mengaku aktif mendampingi warga menghadapi kasus tersebut menambahkan, sejak kehadiran PT STS menimbulkan gejolak di tengah warga, karena dampak yang ditimbulkan perusahaan membuat warga tidak nyaman, seperti polusi, iritasi, gatal-gatal, dan penyakit Ispa. Katanya, puncak kemarahan warga meledak pada 24 November 2024 dengan melakukan aksi unjuk rasa yang berakhir dengan pembakaran terhadap kandang ayam tersebut dan menyebabkan belasan warga setempat ditangkap pihak kepolisian, meliputi lima anak-anak dan 12 orang dewasa. Untuk anak-anak, kata Rizal, sudah divonis 6 bulan penjara masa percobaan oleh Pengadilan Negeri (PN) Serang. Sementara dari 12 orang dewasa yang menjadi tersangka, lanjut Rizal, baru tiga orang yang sudah diputus hukuman 1 tahun penjara oleh PN Serang.
“Kami berharap Bupati bisa memfasilitasi kasus ini agar warga tidak lagi ketakutan. Warga hanya ingin hidup tenang dan damai,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Ratu Zakiyah mengaku, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap nasib warga Kampung Cibetus atas kasus yang menimpanya dan menegaskan bahwa masalah tersebut akan menjadi perhatiannya.
“Kasus ini akan menjadi perhatian kami Pemkab Serang karena menyangkut hajat hidup masyarakat,” tegasnya.
Terkait hukum yang menjerat beberapa warga Cibetus akibat melakukan pembakaran, Zakiyah meminta semua pihak menghormati proses hukum yang tengah berjalan, karena pihaknya tidak bisa mengintervensi ranah hukum.
“Tapi tentunya kami prihatin dengan apa yang menimpa warga Kampung Cibetus. Kami meminta agar warga sabar, sebab setiap kejadian ada hikmahnya,” ucap politisi PAN ini.
Terkait warga yang masih menjalani proses hukum, Zakiyah meminta warga menghormati proses hukum.
“Kita ini negara hukum, sebab itu harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” ujar istri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto tersebut.
Kendati demikian, Zakiyah berjanji, segera mengunjungi Kampung Cibetus untuk melihat kondisi riil di sana. Untuk warga yang anggota keluarganya ditangkap, Zakiyah menjanjikan, akan diberikan bantuan sembako untuk mengurangi beban hidup keluarganya di rumah.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Serang Samsuddin memastikan, pasca kejadian pembakaran kandang ayam aktivitas di PT STS sudah dihentikan dan pihaknya terus memantau kasus tersebut.
Usai audiensi, warga yang mayoritas ibu-ibu itu memeluk Zakiyah dengan erat. Suasana haru menyelimuti pertemuan itu, diwarnai isak tangis pecah keduanya dan berharap kasus segera tuntas. (Nizar)