Banten24

Pemdes Lontar Sambut Positif Penanaman Mangrove oleh PLN di Pesisir Tirtayasa

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang menyambut positif rencana kegiatan penanaman mangrove oleh PT PLN (Persero) UID Banten yang akan digelar pada Jumat, 28 November 2025.

Diketahui kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025 bertema “Root of Energy: Menanam untuk Bumi, Menumbuhkan Energi Kehidupan.”

Hal tersebut disampaikan Kaur Keuangan Desa Lontar, Moch Pendi, saat ditemui di kantor Desa pada Jumat (21/11/2025). Ia mengatakan bahwa masyarakat Desa Lontar telah merasakan langsung manfaat keberadaan mangrove sejak pertama kali dilakukan penanaman pada 2007.

Advertisement

“Sejak 2007 penanaman mangrove sudah mulai dilakukan. Saat itu kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami manfaatnya, terutama untuk menahan abrasi yang dulu menjadi masalah besar di Desa Lontar,” ujar Pendi.

Menurutnya, sebelum ada penanaman mangrove, abrasi menyebabkan desa kehilangan daratan hingga setara satu rumah setiap tahun. Kondisi tersebut berubah setelah masyarakat bekerja sama melakukan penanaman dan menjaga area mangrove secara berkelanjutan.

“Dulu, setiap tahun hilang tanah seluas satu rumah. Itu nyata kami alami sebelum mangrove ditanam. Alhamdulillah sejak 2007 hingga sekarang, abrasi bisa ditekan, bahkan kini sudah mulai muncul endapan sehingga garis pantai bertambah,” jelasnya.

Pendi menambahkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga mangrove kini meningkat. Ia menceritakan bahwa di masa lalu mangrove yang baru tumbuh kerap ditebang, baik untuk kebutuhan kayunya maupun disebabkan karena kurangnya pemahaman.

Namun saat ini masyarakat sudah diarahkan agar tidak menebang batang utama dan hanya mengambil dahan jika memang diperlukan.

Meski demikian, ia menilai bahwa program penanaman perlu dibarengi dengan upaya pemeliharaan yang konsisten.

“Yang kami inginkan bukan hanya penanaman, tapi pemeliharaan minimal satu tahun pertama. Banyak bibit gagal karena kurang pemeliharaan, terkena ombak, atau tertutup sampah plastik. Karena itu kami mengusulkan dibentuk kelompok masyarakat yang bertugas menjaga mangrove dan diberikan insentif,” ujarnya.

Pendi juga mengapresiasi berbagai pihak yang selama ini terlibat dalam program penanaman, mulai dari PLN, Kopassus, Kejaksaan, hingga perguruan tinggi seperti Untirta dan UGM.

Pendi mengakui selain mencegah abrasi, keberadaan mangrove juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Ia menyebutkan bahwa kini banyak ikan dan kepiting yang kembali muncul di sekitar pesisir, sehingga menjadi potensi tambahan pendapatan bagi warga.

“Sekarang ikan dan kepiting banyak yang masuk ke pesisir. Ini peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat, tanpa harus mengubah pekerjaan utama mereka,” tuturnya.

Pemerintah Desa Lontar mengimbau masyarakat untuk terus menjaga ekosistem mangrove agar kebermanfaatannya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

“Kami berharap masyarakat merawat mangrove yang sudah ada, menjaga bersama-sama, dan menanam kembali lahan kosong yang masih tersedia. Ini bukan hanya untuk menahan abrasi, tapi juga untuk masa depan ekonomi dan lingkungan desa,” kata Pendi.(*).

Advertisement

Muhammad Siddik

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com