Waspada! Anak – anak Pun Bisa Terserang Penyakit Rematik

BISNISBANTEN.COM — Penyakit rematik bukan hanya menyerang orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Setiap 18 Maret, diperingati sebagai World Young Rheumatic Disease Day untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit rematik pada anak-anak.
Penyakit rematik pada anak merupakan kelompok penyakit autoimun yang dapat mengenai otot, tulang, persendian, jaringan ikat dan organ lain seperti mata, kulit, dan system pencernaan yang terjadi sejak masa anak-anak. Penyakit ini dapat memengaruhi anak-anak dari segala usia dan latar belakang etnis.
Dikutip dari konten yang dibagikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diunggah pada Selasa (18/3), menyebutkan terdapat empat jenis rematik pada anak.
1. Artrilitis Idiopatik Juvenil
Autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi anak-anak.
2. Skleroderma Juvenil
Autoimu yang menyebabkan kulit mengencang dan mengeras
3. Lupus Eritematosa Sistemik
Autoimun umumnya menyerang sendi, kulit, ginjal, darah, dan area tubuh lainnya
4. Dermatomyositis Juvenil
Autoimun yang menyebabkan kelemahan otot dan ruam kulit pada kelopak mata dan buku-buku jari
Adapun gejala rematik pada anak yaitu 6K.
1. Kekakuan, pembengkakan dan nyeri pada persendian terutama saat pagi hari
2. Kelelahan, anak mengalami kelelahan terus-menerus (fatigue)
3. Kelemahan otot, hilangnya massa otot di sekitar sendi yang menghambat aktivitas
4. Kesulitan tidur, kelelahan dan rasa sakit atau nyeri sendi yang dirasakan menyebabkan anak sulit tidur
5. Kemerahan sendi, persendian memerah dan diraba akan terasa hangat
6. Kenaikan suhu, anak mengalami demam yang terjadi berulang
Menurut IDAI, cara mendiagnosis penyakit rematik pada anak adalah dengan pemeriksaan fisik, peninjauan Riwayat medis, tes darah, sinar-X, pencitraan medis, tes urin, biopsi kulit dan otot juga dapat dilakukan. IDAI juga mengimbau jika timbul gejala pada anak, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak. (Zahara)