Youngpreneur

Virgine Ayu Bidari ; Oh, Begini Rasa Pempek yang Sebenarnya

BISNISBANTEN.COM — Virgine Ayu Bidari lagi semangat banget nih jualan pempek? Cari tahu yuk aktivitas usaha remaja yang menekuni dunia modelling dengan seabreg prestasi ini.

“Pempek baru aja dijual hari ini (25 Maret 2021-red). Untuk saat ini pembuatan memang dari kenalan mamah yang sudah dekat banget dan beliau mau bantu buat pempek khusus jualan. Kalau sudah banyak yang minat, akan ada kerjasama khusus untuk penjualan pempeknya,” tutur kelahiran Serang, 16 Oktober 2000 ini.

Supaya banyak yang tahu, Zetizen Icon Photogenic 2020 ini mempromosikan melalui akun Instagram dan wa pribadi.

Advertisement

“InsyaAllah kalo udah banyak nyantol di lidah teman-teman akan mulai promosi dengan akun khusus,” tutur pemilik akun Instagram @virgineayub ini.

Juara 2 Putri Batik Banten ini juga bilang, karena baru mulai mengantar pesanan pada 25 Maret ini, baru beberapa kenalan aja yang pesan.

“Tapi walaupun cuma beberapa, sudah coba antar, karena ini service pertama sebagai pembeli pertama. Kebetulan temanku minta COD di Sentul. Lumayan. Karena aku gak tahu banyak wilayah Serang, jadi bisa sekaligus jalan-jalan. Nah, untuk minimal order belum ditentukan, kemungkinan masih dalam tahap promosi selama beberapa minggu ini, jadi mau kasih layanan yang memuaskan dulu sebelum punya peraturan pembelian tersendiri,” terang remaja yang tinggal di Puri Serang Hijau, Blok A4 No.17 Cipocok Jaya, Kota Serang ini.

Untuk harga, sekarang masih promo sampai dua minggu ke depan, yakni Rp27.000. Untuk harga normal Rp32.000. Satu porsi bisa dapat 10 pempek dengan 5 jenis termasuk cuka juga iris timun. Jenisnya mulai dari kapal selam, lenjer, pempek kriting, pempek bulat, dan pempek kulit ikan.

Advertisement
Pempek yang dipasarkan Virgine Ayu Bidari. 

Yang beda dari pempek lain, kata cewek yang hobi membaca, menggambar, dan modeling ini, karena pempek ini pembuatnya asli orang Lampung-Palembang apalagi keluarga remaja yang akrab disapa Ve ini memang orang sana, jadi sudah kenal berbagai jenis pempek di lidah sendiri.

“Sudah banyak juga pempek yang aku coba di Serang, tapi mungkin karena di sini susah untuk cari ikan tenggiri yang bagus sebagai bahan pokok pembuatan, makanya rasa dari pempek biasanya gak senikmat pempek yang aku makan di Lampung atau Palembang,” tutur mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Untirta ini.

Duta Fakultas Pendidikan Untirta ini ingin sekali orang-orang Serang bisa mencoba dan Ve ingin mendengar komentar, “oh gini ya rasanya pempek yang sebenernya”.

Sebelum pempek, Ve ternyata pernah jualan gelang batu, sebagai aksesoris. Saat Ve duduk di bangku SMP-SMA, gelang batu warna-warni sedang hits-hitsnya.

“Aku juga pernah usaha skincare share in jar tapi belum berani lanjut karena susah juga untuk keluar dan ke toko skincare,” kata coach modelling SMAN 6 Kota Serang ini.

Saat ini, untuk usaha yang masih Ve jalani yaitu usaha desain baju. Karena menekuni bidang fashion dan modeling, Ve sangat suka membantu teman-teman yang butuh baju show untuk didesain atau bantu rancang.

“Selain desain, aku juga buka penyewaan baju untuk para teman-teman yang butuh dress atau baju glamour tanpa harus beli dan buat,” pungkas Ve. (hilal)

 

 

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com