
BISNISBANTEN.COM — Pada tahun ini, harga hunian bersubsidi diprediksi bakal naik sekitar 7 persen atau Rp12 jutaan per unit. Pasalnya, rumah bersubsidi sudah dua tahun tidak mengalami kenaikan.
“Tahun ini diprediksi naik karena pengembang berharap ada kenaikan harga rumah subsidi,” kata Ketua Realestate Indonesia (REI) Provinsi Banten Roni Hadiriyanto Adali saat dihubungi.
Menurutnya, sudah tiga tahun terakhir tidak ada kenaikan harga rumah subsidi. Saat ini harga rumah subsidi Rp150 juta untuk wilayah minus Tangerang Raya. Sementara di Tangerang Raya sendiri mencapai Rp168 jutaan.
“Sampai saat ini, memang belum ada keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait kenaikan harga rumah subsidi. Jadi pengembang masih menjual rumah dengan harga 2021,” katanya.
Ia mengatakan, pengembang sendiri menginginkan adanya kenaikan harga rumah, mengingat sejumlah faktor salah satunya material mulai dari semen, besi, rangka baja, dan lainnya mengalami kenaikan. “Selain itu, biaya upah tukang juga naik,” katanya.
Ia menjelaskan, jika tahun ini kenaikan harga benar-benar disahkan oleh pemerintah, pengembang siap mengikuti peraturan dari pemerintah terutama berkaitan dengan kualitas bangunan.
“Untuk kualitas klntruksi yang di terapkan tidak memberatakan teman-teman pengembang. Dan rumah stock tetap mendapakan fasiltas program FLPP dengan harga lama,” katanya. (susi)