Youngpreneur

Rahmi Septia Fairuz ; Memanfaatkan Handphone untuk Memasarkan Hijab Kekinian

BISNISBANTEN.COM — Kelahiran 28 September 2002 ini lagi serius banget memasarkan hijab. Rahmi Septia Fairuz mulai buka usaha hijab ini dari pertengahan tahun 2020 kemarin yang pada saat itu baru lulus sekolah dan sedang menunggu pengumuman PTN.

Usaha ini dibuka secara online. Awalnya gadis yang kerap disapa Tia ini bilang, kerap mempromosikan produk yang dipasarkan melalui WA dan di-share ke teman-teman, saudara, dan kerabat lainnya.

“Seiring berjalan waktu, sampai sekarang usaha hijab saya mulai merambat dan mencoba buka dengan sosial media melalui Instagram. Saya pikir masih muda dan masih banyak waktu sebaiknya dipergunakan dengan melakukan hal-hal positif, salah satunya memanfaatkan handphone dan media sosial karena sekarang zaman digital dan lebih mudah untuk mengakses berbagai macam usaha juga,” ungkap pemilik akun Instagrm @r.septiafairuz ini.

Advertisement

Tia menjelaskan, memilih mengembangkan usaha ini karena hijab terbilang mudah untuk dikembangkan di masyarakat. Dengan fashion yang semakin kekinian tidak kalah dengan fashion hijab yang menjadi hype di kalangan muslimah.eskipun banyak dan maraknya penjual hijab dengan perbandingan harga di pasaran, ini justru membuat Tia semakin bersemangat untuk menjajakan usahanya sendiri. Tia mengaku, memiliki strategi agar bisa menarik minat customer.

“Pada awalnya saya mencoba menawarkan kepada orang-orang terdekat dan kerabat, dan sekarang sudah mulai menyebar dan penjualan semakin meningkat,” tutur wanita yang berstatus mahasiswi ini.

Tantangan menjalankan usaha ini, kata Tia, tentu saja para pesaing. Namun ini tidak membuat Tia mengalah begitu saja. Tia punya keinginan kuat membuat usahanya berkembang lebih besar.

“Cerita menarik yang saya dapatkan sampai sekarang saat berjualan adalah pada penurunan omzet penjualan ketika sepi customer, ya mungkin ini memang siklus usaha atau jualan yang memang sudah biasa. Tapi ini memang cerita yang saya anggap menarik karena sangat terasa saat susahnya menarik minat pembeli, susahnya mencari uang, dan saat menerima komplain atau menanggapi para customer dengan berbagai sikapnya itu,” terang wanita yang tinggal di Curugsawer, Pandeglang ini.

Advertisement

Jenis hijab yang dijual Tia beragam. Mulai dari pashmina biasa dengan dua bahan yaitu Diamond dan Ceruti Baby Doll, pashmina tali, pashmina karet, pashmina Crochet (renda tepi), pashmina Crinkle (bisa disebut pashmina bahan kusut), pashmina plisket, hijab segiempat dengan berbagai merek, hijab instan, dan voal. Ada juga iner atau bagian dalam hijab.

Beragam hijab yang dijual Tia.

“Hijab yang sedang hype sekarang, pashmina plisket atau dalam katalog Pleats Shawl karena bahan Ceruti yang memang sudah menjadi bahan terbaik untuk hijab. Pada pengaplikasian untuk bentuk muka pas, kalau kata Sunda-nya mah enakeun hehe. Cara penyimpanannya dan mencucinya pun gampang, tidak ribet,” imbuh Tia yang memposting produk hijab jualannya di akun Instagram @madinee.scraf.

Tia mengaku, ini adalah usaha pertama yang dikelola sendiri tapi tetap dengan arahan orang tua. Tia bilang, dulu orangtuanya memang menekuni usaha hijab dan mempunyai toko di pasar Pandeglang. Namun sekarang sudah dikontrakan.

“Setelah dua tahun kemarin toko dikontrakan, saya berpikir untuk menjual hijab kembali dan mendapatkan ilmu dari orangtua saya secara langsung. Plan saya ke depannya agar terus berkembang dan menaikan omzet dan ingin segera membuka toko offline yang rencananya di rumah sendiri, serta membuka lapangan kerja untuk orang-orang yang sedang kesusahan karena masa pandemi, sekarang pun banyak orang susah mencari pekerjaan,” tutup Tia. (hilal)

 

 

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com