Keuangan

QRIS di Banten Makin Moncer: Merchant UMKM Mendominasi, Transaksi dan Pengguna Meningkat Pesat

BISNISBANTEN.COM Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, menyampaikan kabar gembira mengenai perkembangan pesat penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah Banten.

“Hingga Triwulan I 2025, jumlah merchant QRIS di Pulau Jawa mencapai 25,84 juta, dengan Banten menyumbang angka signifikan sebesar 2,24 juta merchant,” ujarnya saat Taklimat media, Kamis (08/05/25).

Lebih dari 95 persen merchant QRIS di Banten didominasi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menunjukkan peran penting QRIS dalam mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi sektor ini.

Advertisement

“Secara keseluruhan, jumlah merchant QRIS di Provinsi Banten menduduki peringkat keempat di Pulau Jawa, setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” imbuh Ameriza.

Lebih lanjut, dia mengatakan pertumbuhan jumlah merchant di Banten juga terbilang solid, mencapai 25,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dan berkontribusi sebesar 5,88 persen terhadap total merchant QRIS nasional.

Ameriza juga mengatakan penggunaan QRIS di Banten juga menunjukkan tren positif dalam hal volume dan nilai transaksi. Pada Triwulan I 2025, tercatat volume transaksi mencapai 218,09 juta transaksi atau sekitar 138,60% (yoy). Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp19,94 triliun, sekitar 104,16% (yoy).

“Jumlah pengguna (user) QRIS di Banten juga mengalami peningkatan. Sebanyak 49.908 pengguna baru tercatat pada periode ini, sehingga total pengguna QRIS di Banten mencapai 3,05 juta user atau tumbuh 18,56 persen (yoy),” katanya

Advertisement

Meskipun demikian, perbandingan jumlah pengguna QRIS dengan total penduduk Banten tercatat sebesar 24,59 persen, sedikit menurun dibandingkan tahun 2024. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 19,99 persen.

“Secara nasional, jumlah pengguna QRIS di Banten menempati peringkat ke-5, dengan kontribusi sekitar 5,43 persen terhadap total pengguna QRIS di Indonesia,” terangnya.

Rincian Merchant QRIS di Banten Berdasarkan Wilayah yang paling tinggi di wilayah Tangerang dengan jumlah merchant 1.134.222 merchant (sekitar 50,60 persen), yang kedua di wilayah Tangerang Selatan sebanyak 549.216 merchant (sekitar 24,50 persen), kemudian Serang sebanyak 269.270 merchant (sekitar 12,01 persen), Pandeglang sebanyak 97.737 merchant (sekitar 4,36 persen), Cilegon sebanyak 96.999 merchant (sekitar 4,33 persen), dan Lebak sebanyak 93.998 merchant (sekitar 4,19 persen).

Selain itu, Ameiza juga menyampaikan

Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan fitur dan kemudahan penggunaan QRIS. Pada 14 Maret 2025, inovasi terbaru yaitu QRIS Tap NFC resmi diluncurkan.

“Fitur ini hadir untuk mengakomodasi preferensi pengguna yang menginginkan transaksi yang lebih cepat dengan tetap mengedepankan manajemen risiko dan perlindungan konsumen,” jelasnya.

“QRIS Tap NFC dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan transaksi yang cepat dan massal, seperti pembayaran transportasi (tol, parkir, KRL, MRT, LRT, Bus) dan ritel modern,” sambungnya.

Teknologi ini menawarkan keunggulan dalam hal fleksibilitas dengan mendukung multi sumber dana dan berbagai kanal pembayaran. Implementasinya dilakukan secara bersinergi dengan pelaku industri, mengintegrasikan teknologi standar messaging QRIS dan interface NFC melalui pemrosesan domestik yang aman dengan standar EMV.

“Selain lebih cepat dari pembayaran berbasis kartu, QRIS Tap NFC juga lebih efisien dan murah,” pungkas Ameriza.

Dengan berbagai inovasi dan pertumbuhan yang positif, QRIS di Provinsi Banten semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu metode pembayaran digital yang andal dan digemari masyarakat, khususnya dalam mendukung aktivitas ekonomi UMKM.

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com