
BISNISBANTEN.COM — Mau beli rumah, ada bantuan dari pemerintah sebesar Rp40 juta yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Ini merupakan program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang diluncurkan oleh pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam memiliki rumah.
Ketua Realestate Indonesia Provinsi Banten Roni Hadiriyanto mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya REI bersama pemerintah melalui PUPR dan BTN untuk mempercepat penyerapan program BP2BT kepada masyarakat. Dengan sosialisasi ini, para pengembang lebih paham mengenai program BP2BT dan teknis pemasarannya sehingga bisa terserap maksimal.
“Dengan sosialisasi ini, para pengembang tahu bahwa ada program bantuan yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Selama ini, pengembang banyak menggunakan Fasilitas Lukiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), kalau sudah habis baru memasarkan BP2BT padahal bisa dipasarkan dua-duanya,” katanya di sela-sela Sosialisasi Percepatan Program BP2BT untuk MBR yang berlangsung di Hotel Horison Ultima Ratu Serang, Rabu (27/10).
Menurutnya, program BP2BT ini memberikan bantuan Rp40 juta bagi masyarakat yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan minimal Rp6 juta per bulan. Selain itu, suku bunganya murah yakni 10 persen dari BTN.
“Dengan program ini, pemerintah ini ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dan plafon untuk cicilannya bisa lebih kecil,” tuturnya.
Ia berharap, program ini bisa terserap maksimal hingga akhir tahun 2021 dan masyarakat bisa langsung datang ke bank terdekat dan memanfaatkan fasilitas ini.
“Program ini bukan hanya bisa untuk sektor formal, tetapi juga informal,” harapanya.
Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan, pada Oktober ini, kuota program FLPP habis dan pengembang bisa menggunakan program BP2BT agar pengembang bisa tetap menawarkan produk hunian kepada konsumen. Kegiatan hari ini sebagai upaya percepatan penyerapan program BP2BT.
“Masyarakat berpenghasilan rendah bisa langsung datang ke BTN untuk mengajukan program ini,” katanya.
Ia menambahkan, untuk program BP2BT ini, BTN menawarkan suku bunga 9,5 persen untuk fix 5 tahun dan suku bunga 10 persen untuk fix 10 tahun. Suku bunga ini relatif rendah dan bantuan yang diberikan juga besar yakni Rp40 juta per konsumen. Selain itu, BTN juga memberikan dana talangan bagi pengembang sehingga tidak perlu menunggu pencairan dari pemerintah. “Dengan begini, cash flow tetap terjaga,” katanya.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan,
Pada kesempatan ini, PUPR bersama REI dan BTN melakukan sosialisasi dan percepatan program BP2BT yang merupakan bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jadi masyarakat MBR silahkan untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan penghasilan dibawah Rp6 juta dan mendapatkan bantuan sebesar Rp40 juta dari pemerintah.
“Syaratnya belum memiliki rumah, tidak pernah mendapatkan bantuan subsidi, dan rumahnya ditempati,” katanya.
Menurutnya, PUPR terus mendorong percepatan penyerapan program BP2BT dan sosialisasi akan terus dilakukan kepada pengembang dan masyarakat agar bisa terserap dengan baik.
“Masyarakat dan pengembang memang familiar dengan FLPP, padahal ada program lainnya yakni BP2BT yang bisa dimanfaatkan untuk memiliki hunian,” tuturnya. (susi)