BI Banten Dorong Asosiasi Pedagang Mi dan Baso Ikut Perluas Penggunaan QRIS

BISNISBANTEN.COM — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten melakukan penandatanganan kerja sama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Mi dan Baso (APMISO) Provinsi Banten terkait penggunaan QRIS sebagai sistem pembayaran.
Kerja sama yang ditandatangani Kepala KPw BI Banten Ameriza M Moesa dengan Ketua DPW APMISO Agus Tugiman ini disaksikan Kabid Pemberdayaan Koperasi Disperindag Kop dan UMKM Provinsi Banten Gustiawan dan Kepala BRI Cabang Serang Thamrin Faizal Nender. Kegiatan yang dihadiri sekitar 100 pedagang ini berlangsung di Aula Surosowan, BI Banten, Senin (19/5).
Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengungkapkan, hari ini telah dilakukan penandatanganan kerjasama yakni komitmen antara Bank Indonesia dengan APMISO terkait upaya perluasan transaksi pembayaran digital menggunakan kredit. BI melihat kerja sama ini cukup strategis karena DPW APMISO Banten memiliki anggota yang cukup banyak hampir 50 ribu di seluruh Banten.
“Kita tahu bahwa mi dan baso adalah jajanan favorit semua kalangan. Untuk itu, dengan kerja sama ini para pedagang akan semakin terdigitalisasi sehingga penetrasi digitalisasi penbayaran di masyarakat semakin mudah dan cepat,” katanya.
Ia menambahkan, dalam kerja sama ini ada beberapa hal yang dilakukan antara lain penandatanganan kerja sama terkait perluasan akses pembayaran. Kedua, edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan QRIS dan promosi kepada masyarakat agar semakin insentif menggunakan menggunakan QRIS.
“BI Banten akan terus melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai upaya meningkatkan penggunaan QRIS seperti di kampus-kampus dan sektor lainnya. Dengan begini, ekosistem digital makin baik,” katanya.
Ia menuturkan, para pedagang mi dan baso merupakan UMKM retail sehingga tidak perlu khawatir terkait biaya administrasi.
“Karena UMKM Retail jadi setiap transaksi maksimal Rp500 ribu tidak akan dikenakan biaya atau ada diskon merchant,” tuturnya.
Ketua DPW APMISO Banten Agus Tugiman mengungkapkan, saat ini, APMISO memiliki lebih dari 50 ribu anggota yang tersebar di seluruh Provinsi Banten. Ada sekitar 10 persen yang baru menggunakan QRIS dan tidak bisa dipungkiri bahwa jaman semakin berubah dan pedagang perlu melakukan adaptasi agar bisa semakin berkembang.
“Ada banyak kaum milenial yang lebih senang menggunakan transaksi digital yakni QRIS,” katanya.
Branch Manager BRI Serang Tamrin Faizal Nender mengungkapkan, BRI sebagai bank UMKM dan mendukung kerja sama yang dilakukan BI sebagai upaya memperluas akses QRIS. Seperti diketahui, kuliner mi dan baso merupakan makanan favorit semua kalangan termasuk Gen Z.
“Sementara Gen Z sekarang jarang menggunakan uang tunai dan ingin yang praktis, tinggal scan barcode QRIS,” katanya.
Ia menambahkan, lewat transaksi QRIS, pedagang juga bisa mengetahui rincian transaksi setiap hari secara detail lewat aplikasi BRI merchant. “Selain itu, sebagai usaha mikro transaksi maksimal Rp500 ribu tidak akan dikenakan biaya admin sehingga pedagang tidak perlu khawatir,” tambahnya.
Ia mengatakan, penggunaan QRIS memberikan banyak manfaat antara lain memperluaa akses QRIS terutama kalangan Gen Z yang senang menggunakan transaksi digital. Selain itu, transaksi menggunakan QRIS menurunkan resiko adanya uang palsu dan pedagang memiliki catatan transaksi keuangan yang lebih rapi dan detail.
“Sehingga jika ada pengajuan kredit akan mempermudah para pedagang,” katanya.
Bidang Pemberdayaan Koperasi Disperindagkop Provinsi Banten Gustiawan menyambut baik kerja sama yang dilakukan BI Banten dengan APMISO apalagi organisasi ini memiliki 50 ribu anggota yang tersebar hingga di kecamatan di seluruh Banten.
“Kerja sama ini disambut baik dan akan memberikan manfaat terutama di sektor kuliner dan penggunaan QRIS uni bisa meningkatkan transaksi lebih meningkat. Semoga bisa segera diimplementasikan di seluruh Banten,” katanya. (susi)