3 PPK Batal Dilantik, Abidin: Kita Seperti Aquarium, Main-main Dipecat
BISNISBANTENCOM – Sebanyak 3 dari 145 Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Serang untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang terpilih batal dilantik akibat mengundurkan diri. Itu diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang Abidin Nasyar kepada awak media di sela-sela acara Pelantikan PPK se-Kabupaten Serang di Hotel Horison Forbis, Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang Rabu (4/1/2022).
Diakui Abidin, ada tiga kecamatan yang terjadi pergantian keanggotaan PPK sebagai penyelenggara Pemilu 2024 yang sudah terpilih. Yakni di Kecamatan Tirtayasa, Baros, dan Kecamatan Pamarayan. Ketiga orang itu pun digantikan peserta seleksi PPK yang mendapat rangking enam.
“Iya ada pergantian (PPK-red), semua mengundurkan diri. Itu dari Tirtayasa mengundurkan diri karena pertimbangan lain. Lalu dari Baros itu mengundurkan diri karena beliau merasa dobel job. Satunya lagi di Pamarayan karena dia PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri), jadi enggak boleh dobel job,” ungkapnya.
Disebutkan Abidin, ke anggota PPK per kecamatan sebanyak lima orang. Dalam kesempatan itu, Abidin pun menekankan kepada PPK yang baru dilantik agar langsung bekerja, karena tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan, mulai dari rekrutmen, verifikasi faktual untuk keanggotaan DPD RI, dan verifikasi administrasi.
Oleh karena itu, Abidin pun berpesan agar PPK dapat menjaga integritas, netralitas, dan kekompakan dalam bekerja. Menurut Abidin, sebagai penyelenggara Pemilu membutuhkan kolektif kolegial, terpenting kekompakan dan kebersmaan.
“Karena kesuksesan Pemilu itu ya dari kita.
Saya sampaikan ke mereka bahwa kita sebagai penyelenggara seperti Aquarium, kita banyak ditonton orang tapi kita enggak tahu,” ujar Abidin.
Maka dari itu, kata Abidin, PPK harus mampu menjaga integritas, netralitas, kemampuan profesionalitas, serta kebersamaan. Disinggung soal PPK berpotensi main mata dengan partai politik (parpol), menurut Abidin, menjaga kedekatan dengan parpol tidak menjadi masalah selama merangkul semua parpol, tidak hanya satu parpol.
“Artinya, mereka rnggak boleh main-main segala macam dengan parpol, karena tadi, integritas. Kalau bermain sedikit, belok sedikit ya udah. Tadi, kita seperti Aquarium, banyak yang lihat,” katanya.
Kata Abidin, PPK dan KPU sebagai stakeholder penyelenggara Pemilu tetap harus membangun komunikasi dengan peserta Pemilu. Pihaknya tidak mengharapkan PPK membangun komunikasi hanya ke satu parpol.
“Jangan macam-macam, integritas netralitas itu terpenting. Iya lah (dipecat-red), kalau main-main ketahuan masyarakat dan terbukti,” ancamnya.
“Tapi kita juga harus melihat bukti-bukti, fakta-fakta, tidak bisa menjustifikasi si A si B salah, tapi harus ada bukti,” imbuhnya. (Nizar)