Kuliner

Ini Kopi Khas Banten, Sudah Pernah Coba?

BISNISBANTEN.COM – Coba searching kopi khas Banten di Google, merek kopi satu ini bakal muncul. Ya, kopi bubuk merek Kupu-kupu. Bagi pecinta kopi, kopi Kupu-kupu bukanlah hal baru.

Meski tidak setenar kopi sachet lain yang diproduksi perusahaan berskala besar, bukan berarti kopi ini tidak memiliki pasar. Justru sampai saat ini penikmat kopi hitam malah termanjakan dengan kopi ini.

Kopi Kupu-kupu merupakan salah satu produk lokal Banten dari Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang sudah bisa ditemukan di berbagai marketplace. Mereka menjualnya dengan keterangan kopi asli khas Banten yang dibuat dengan cara tradisional. Saat menyeduh kopi ini, aroma kuat akan menyergap hidung.

Advertisement

Cita rasa dan aroma khas kopi bubuk cap Kupu-kupu dikenal sejak 1950-an loh. Biasanya dijual kemasan satu sachet untuk sekali seduh dengan berat bersih 6 gram. Namun ada juga yang dikemas dalam bungkusan agak besar selain kemasan sachet 20 x 6 gram. Yakni kemasan 100 gram dan 250 gram.

Pengemasan kopi Kupu-kupu sangat khas. Dibungkus dengan plastik warna kuning dengan cap serta tulisan kupu-kupu berwarna merah.

Asal tahu, menyeruput kopi merupakan salah satu budaya masyarakat Banten yang tidak dapat dipungkiri. Dari sekitar 11 juta warga Banten, sebagian besarnya merupakan laki-laki penikmat kopi yang sekurang-kurangnya tiga gelas per minggu. Demikian yang diungkapkan Firman Venayaksa, Dosen Untirta yang juga salah satu anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Banten.

Sementara Ketua Dewan Kopi nasional Anton Apriyantono pada sebuah wawancara pernah mengatakan, sejak zaman Belanda kopi Banten sudah sangat terkenal, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena bercita rasa yang lezat dan gurih pahit serta hitamnya pekat, baunya harum dan tajam. Ciri ini menjadi pembeda dari kopi lain yang memiliki kadar asam yang tinggi, sedangkan kopi Banten minim kadar asamnya.

Advertisement

Karena rasa aroma kopi yang nenantang banyak penikmat kopi memburunya. Saat ini kebun kopi khas Banten yang tergolong kelas robusta tersebar di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Oh ya, Banten memiliki lahan pertanian sektor kopi seluas 6.468 hektare. Tingkat produksinya per tahun masih rendah yakni 2.428 hektare.

Wah, jadi ingin menyeruput kopi khas Banten juga kan? (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.