Walikota Serang Pastikan Penyaluran KKS Tepat Sasaran dan Berdampak pada Pengentasan Kemiskinan

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus berupaya memastikan penyaluran bantuan sosial, seperti kartu keluarga sejahtera (KKS)
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan sembako, sampai langsung kepada masyarakat yang berhak.
Walikota Serang, Budi Rustandi, menegaskan akan menindak tegas oknum yang berani melakukan penyelewengan, termasuk praktik pemotongan dana bantuan yang disalurkan melalui kartu keluarga sejahtera (KKS).
“Saya tidak ingin ada yang memanfaatkan, baik itu oknum petugas maupun oknum lain. Jika ada praktik pemotongan ATM seperti yang pernah terjadi dulu, saya pastikan akan diproses secara hukum,” ujar Budi saat meninjau langsung pendistribusian bansos.
Menurut Budi, bantuan PKH memiliki dampak signifikan dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di Kota Serang. Meskipun data persentase penurunan secara spesifik akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Budi optimistis program ini akan secara bertahap mengurangi jumlah penduduk miskin, terutama karena dibarengi dengan program lain seperti pembukaan lapangan kerja.
Walikota juga menyoroti kasus 1.500 penerima bantuan yang dinonaktifkan oleh Kementerian Sosial karena terdeteksi menggunakan dana untuk judi online (judol). Ia kembali mengingatkan masyarakat agar tidak pernah meminjamkan atau menggadaikan kartu ATM bantuan mereka, bahkan kepada anak atau cucu, untuk mencegah penyalahgunaan dana.
“Jangan sampai disalahgunakan untuk judol. Karena itu terdeteksi oleh Kementerian dan data mereka akhirnya dicoret,” tegasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan bahwa distribusi bantuan terus dilakukan secara bertahap di berbagai kecamatan. Untuk Kecamatan Taktakan, sebanyak 577 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan PKH, sementara 1.075 keluarga menerima bantuan sembako.
“Pendistribusian ini merupakan program keempat yang diadakan di tingkat kecamatan. Sebelumnya, bantuan telah diserahkan di Kecamatan Cipocok Jaya, Curug, dan Kasemen. Distribusi akan dilanjutkan di Kecamatan Walantaka besok dan terakhir di Kecamatan Serang pada hari Kamis mendatang,” terangnya.
Secara keseluruhan, total penerima bantuan sembako di Kota Serang mencapai 5.611 keluarga, sementara penerima PKH mencapai 8.020 keluarga.
Terkait dengan penurunan angka kemiskinan, Ibra menjelaskan bahwa data tersebut menjadi wewenang Badan Pusat Statistik (BPS) karena ada banyak variabel yang diperhitungkan. Namun, pemerintah Kota Serang terus berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui berbagai program.
“Selain program pemberian bantuan sembako dan KKS, kita juga ada Program Sekolah Rakyat untuk SD dan SMP yang akan dimulai pada 30 September. Kemudian ada program pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi dengan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” jelas Ibra.
Adapun kriteria penerima PKH mencakup ibu hamil, anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA), lansia, dan penyandang disabilitas. Mereka yang berhak menerima bantuan adalah yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya pada Desil 1 dan Desil 2.
“Bagi masyarakat yang belum menerima bantuan tetapi merasa layak, Dinsos Kota Serang membuka kesempatan untuk mendaftar setiap bulannya. Pendaftaran dapat dilakukan melalui cek bansos, operator kelurahan, atau langsung ke kantor Dinsos,” tuturnya.
Ibra menambahkan bahwa terdapat 46 pendamping PKH di seluruh Kota Serang yang berperan penting dalam membantu penerima manfaat, terutama bagi mereka yang tidak paham teknologi, seperti para lansia.
“Pendamping ini membantu masyarakat dalam proses pengusulan bantuan hingga pendistribusian,” pungkasnya.
Pemkot Serang berharap penyaluran bansos dapat berjalan adil, tepat sasaran, dan efektif dalam melindungi masyarakat miskin dari risiko kesenjangan sosial.(Siska)









