Banten24

PMI Banten Gandeng PT MCH Operasionalkan Klinik Hemodialisa Single Use

BISNISBANTEN.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten segera mengoperasikan Klinik Hemodialisa Single Use yang ditandai penandatangan perjanjian kerja sama dengan PT Masa Cipta Husada (MCH) pada bidang pelayanan hemodialisis di Markas PMI Banten, Senin (6/3/2023).

Kerja sama berkaitan dengan pembangunan Klinik Utama Bhakti PMI Provinsi Banten yang sudah selesai pada tahap satu. Penandatangan kerja sama dilakukan langsung Ketua PMI Provinsi Banten Ratu Tatu Chasanah bersama Direktur Utama PT MCH Agus Hendrosusanto.

“Kerja sama ini untuk mengoperasionalkan klinik yang dimiliki PMI Provinsi Banten. Ini tujuan kita semua untuk membantu masyarakat Kabupaten dan Kota Serang khususnya, umumnya Provinsi Banten,” ungkap Tatu kepada wartawan usai acara.

Advertisement

Diketahui, PMI Banten sudah selesai membangun gedung yang diberi nama Klinik Utama Bhakti PMI Provinsi Banten. Pembangunan baru selesai tahap satu dan akan dilanjutkan hingga dua lantai. Selain Hemodialisis, Klinik juga diproyeksikan untuk pelayanan kesehatan umum, ibu-anak, dan penyakit dalam.

Ditegaskan Tatu, PMI Banten akan terus membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Terutama penanganan penyakit tidak menular, seperti kelainan ginjal yang memerlukan terapi cuci darah.

“Semoga dengan kehadiran Klinik Hemodialisa bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan layanan cuci darah,” harapnya.

Advertisement

Tatu menargetkan, setelah penandatanganan kerja sama, PT MCH dan PMI Banten berbagi tugas untuk menyiapkan operasional klinik yang ditargetkan pada Agustus mendatang. Pelayanan dimulai di lantai satu yang selesai dibangun.

“Nanti ditambah pelayanan ketika lantai dua selesai. Kami bertanggungjawab membangun gedung, nanti MCH peralatan. Di sana bentuk kerja samanya,” terang Bupati Serang ini.

Di tempat yang sama, Direktur PT MCH Andreas Jafar mengaku senang bisa bekerja sama dengan PMI Banten. Saat ini, diungkapkan Jafar, PT MCH sudah melaksanakan pelayanan hemodialisa di 46 fasilitas kesehatan se-Indonesia, mulai dari Aceh hingga Timika.

“Di Provinsi Banten ini klinik pertama. Kita mulai kerja keras dan cepat agar targetnya Agustus bisa dibuka,” ujarnya.

Yang membedakan pelayanan klinik PMI Banten dengan fasilitas kesehatan lain, kata Andreas, pihaknya akan memberikan pelayanan hemodialisa dengan sistem single use atau setiap peralatan digunakan sekali pakai.

“Saat ini mayoritas menggunakan re-use, penggunaan kembali. Kami single use, ini yang akan membedakan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Andreas, pihaknya juga membawa partner dari Jepang untuk penyediaan alat terbaru.

“Di sini ada potensi, kita bisa menolong orang lebih banyak dan kita akan gunakan alat semuanya baru,” tegasnya.

Kata Andreas, PT MCH mempunyai misi yang sama dengan PMI Banten, yakni beorientasi kemanusiaan dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pada saat operasional nanti, pihaknya akan menerima semua masyarakat yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Andreas juga bercerita soal pelayanan hemodialisa yang dilaksanakan perusahaannya di Banda Aceh. Ketika awal dibangun, enam bulan kemudian tersapu tsunami. Kemudian PT MCH mendapatkan donasi dari Jerman dan kembali membangun Klinik Hemodialisa bekerja sama dengan rumah sakit di Aceh.

“Akhirnya di Aceh kami punya 60 mesin, bisa melayani masyarakat lebih banyak. Di situ kepuasaan kita, ada hasil, dan bahkan kita bisa berbagi ilmu,” tutupnya. (Nizar)

Advertisement

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013
bisnisbanten.com