Peringatan HUT ke-498 Diwarnai Aksi Tiga Gelombang Mahasiswa, Bupati Serang Turun Langsung Temui Pengunjuk Rasa
BISNISBANTEN.COM- Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kabupaten Serang, Selasa (8/10/2024) di Pendopo Bupati Serang diwarnai aksi demonstrasi mahasiswa sebanyak tiga gelombang. Para pengunjuk rada menyampaikan aspirasi masyarakat untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang langsung direspons Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dengan turun tangan menemui pendemo.
Aksi pertama dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang di depan gerbang Pendopo Bupati Serang yang berteriak-teriak menyampaikan aspirasinya. Saat itu, Tatu tengah mengikuti Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Serang memperingati HUT Kabupaten Serang. Usai paripurna, Tatu menghampiri para mahasiswa tersebut dan mendengarkan semua aspirasi, mulai dari persoalan kemiskinan, pengangguran, hingga ketenagakerjaan.
Di tengah matahari yang mulai terik, Tatu didampingi Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum satu per satu menjawab semua aspirasi mahasiswa dan aksi pun berjalan dengan kondusif. Di tengah menerima aspirasi dari HMI, terdengar kembali teriakan para pengunjuk rasa yang lain, diketahui dari organisasi PMII Kabupaten Serang. Sementara pengunjuk rasa dari HMI mulai membubarkan diri dengan tertib. Tatu terlebih dahulu masuk ke Pendopo untuk menemui para tamu.
Teriakan demi teriakan aspirasi mahasiswa dari PMII terdengar hingga ke Pendopo Bupati Serang. Usai menemani para tamu, Tatu kembali keluar Pendopo dan mengizinkan semua mahasiswa yang demo untuk masuk, tetapi mendapat penolakan. Tatu akhirnya berdiskusi dengan mereka di halaman Pendopo. Mahasiswa pun mengajak duduk yang langsung dituruti Tatu yang mengenakan kebaya. Aspirasi PMII tidak jauh berbeda dengan HMI yang langsung dijawab oleh Tatu dan kembali demo berlangsung tertib.
Tatu mengatakan, dalam mengatasi persoalan di masyarakat pihaknya sudah meluncurkan berbagai program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, mulai dari bidang pendidikan, seperti program beasiswa SD, SMP, hingga perguruan tinggi. Kemudian, infrastruktur pendidikan juga berhasil diatasi, termasuk pengadaan mebeler untuk siswa di sekolah.
Terkait angka pengangguran, dijelaskan Tatu, pihaknya intens menggulirkan program job fair bekerjasama dengan industri. Selain itu, pihaknya juga menggulirkan program pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berbagai pelatihan.
“Kabupaten Serang itu daerah industri. Ini menjadi magnet pencari kerja dan setiap tahun angka pengangguran ini terus turun,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Tatu pun mengaku bersyukur karena persoalan infrstruktur jalan juga berhasil dituntaskan. Kewajiban terhadap perbaikan jalan sepanjang 601,13 kilometer sudah tuntas dengan kualitas betonisasi. Termasuk pusat pemerintahan, kata Tatu, bertahap dibangun.
“Jika bangun semua gedung, anggaran belum cukup. Kami berharap ada support dari pemerintah provinsi,” harapnya.
Selanjutnya terkait kemiskinan, disebutkan Tatu, Kabupaten Serang masuk kategori terendah ketiga di Banten. Jika mahasiswa menyampaikan aspirasi agar Pemkab Serang menurunkan angka kemiskinan menjadi nol persen, menurut Tatu, itu tidak mudah. Kendati demikian, ditegaskan Tatu, pihaknya terus berusaha menekan angka kemiskinan dengan berbagai program, termasuk pihaknya saat ini sudah memperbaiki lebih dari 13.000 Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) menjadi layak huni.
Tatu pun menegaskan, pihaknya siap berdiskusi dengan mahasiswa ketika menemukan masalah sosial atau pembangunan.
“Berikan kami bukti dan fakta, saya akan tindaklanjuti sesuai aturan. Kami butuh mitra untuk terus mengawasi pembangunan,” ajaknya.
Usai berdiskusi, Tatu sempat kesulitan berdiri karena kelamaan duduk hingga kesemutan atau parestesia. Hampir satu menit Tatu membungkukkan badan untuk bisa berdiri. Dibantu sejumlah staf, dengan muka agak pucat, akhirnya Tatu berhasil berdiri dan kembali ke Pendopo.
Tidak lama berselang, Tatu kembali dihadapi pendemo gelombang ketiga dari kalangan mahasiswa yang datang dari organisasi mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kabupaten Serang yang langsung masuk ke halaman Pendopo tanpa pengawasan ketat dari kepolisian. Mereka kemudian berdiskusi dengan Bahrul Ulum. Sempat terjadi perdebatan. Beruntung Ulum dapat mengatasinya dan menegaskan siap meneruskan diskusi dengan mereka di waktu yang berbeda.
“Silakan sesuaikan jadwal, saya yang datang ke sekretariat mahasiswa atau diskusi di gedung DPRD. Intinya, kami siap menampung aspirasi dari siapa pun,” tegas Sekjend DPD Golkar Banten ini. (Nizar)