Info Travel

Pangindelan, Sistem Penyaringan Air yang Tinggal Kenangan

BISNISBANTEN.COM – Banten pada masa kesultanan memiliki banyak peninggalan yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Selain keraton, benteng, dan klenteng juga ada pangindelan.

Pangindelan ini bisa dikategorikan bangunan berteknologi tinggi pada masanya, penampungan sekaligus penjernihan air dibangun pada masa Kesultanan Banten. Keberadaan pangindelan ini menjadi penyaringan canggih dan mampu menjernihkan air dengan pasir dan ijuk.

Untuk keperluan air bersih di dalam Keraton Surosowan, air danau Tasikardi yang sebelumnya keruh dan kotor terlebih dahulu dijernihkan dengan menggunakan teknik penyaringan yang khas dan kompleks yakni melalui pangindelan. Pangindelan ini merupakan bangunan berbentuk bungker yang berfungsi sebagai penyaring air.

Advertisement

Selama proses pengendapan, saluran pada pangindelan ini ditutup. Setelah tiga hari, saluran air dibuka dan air bersih ini disalurkan dengan pipa-pipa
terakota menuju bak pemandian di dalam tembok keraton dengan dengan memanfaatkan kemiringan.

Bukan hanya satu, bangunan pangindelan ini ada tiga yakni Pangindelan Abang, Pangindelan Putih, dan Pangindelan Emas. Ini supaya air yang disaring hasilnya baik. Ketiganya dibangun oleh Lucas Cardeel, mualaf yang dikenal sebagai arsitektur handal berkebangsaan Belanda.

Pangindelan Abang merupakan bagian dari rangkaian pertama sistem penyaringan air untuk memasok air bersih ke Keraton Surosowan bagi keperluan minum dan kebutuhan sehari-hari keluarga sultan.

Advertisement

Air yang berasal dari Danau Tasikardi yang masih keruh bahkan disebutkan memiliki bau karena berkaitan dengan aliran laut, nantinya diendapkan di Pangindelan Abang ini. Setelah diendapkan di Pangindelan Abang, air disalurkan ke Pangindelan Putih.

Air hasil penjernihan dan penyaringan dari Pangindelan Putih selanjutnya diendapkan lagi di Pangindelan Emas, yang merupakan sistem rangkaian penyaringan air terakhir. Dari Pangindelan Emas, air bersih langsung dialirkan ke Pancuran Mas di Keraton Surosowan untuk air minum dan kebutuhan sehari-hari bagi keluarga Sultan dan masyarakat di Keraton Surosowan, termasuk di pemandian putri Sultan Banten. Air dari Pangindelan Emas dialirkan ke dalam pipa-pipa dan keluar melalui pancuran-pancuran.

Untuk memperderas keluarnya air dari pangindelan, teknik yang digunakan saat itu adalah dengan mengatur ukuran pipa sedemikian rupa. Ukuran pipa tersebut dibuat semakin mengecil agar daya dorong air menguat.

Bangunan pangindelan yang terbuat dari bata ini, berbentuk persegi panjang dengan atap melengkung. Terdapat sebuah pintu di sisi utara dan lubang berbentuk lingkaran pada sisi berlawanan.

Keberadaan pintu dan ukuran ruang dalam bangunan pangindelan diperkirakan dapat menampung air sebanyak 56,7-100,24 m3. Sedangkan untuk luas bangunan pangindelan ini capai 95,425 m² dengan panjang bangunan pangindelan 17,35 meter, lebar 5,50 meter, tinggi 1,40 meter, dan tebal dinding sebesar 80 cm.

Walaupun bangunan pangindelan yang masih ada saat ini jauh dari kata layak sebagai destinasi wisata, namun tidak mengurangi nilai kalau dulu Banten memiliki teknologi yang patut dibanggakan. Tertarik napak tilas tiga pangindelan ini? Selamat mencoba. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com