Nyenyore di Jembatan Golok, Lagi Banyak Diperbincangkan Nih
BISNISBANTEN.COM — Kota Serang terus berbenah. Beberapa sudut kota bahkan pinggiran kota dipercantik dan ditampilkan lebih estetik.
Salah satunya jembatan di Kampung Sawah, Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten ini. Jembatan yang menghubungkan dua kampung di bekas pelabuhan niaga terbesar se-Asia ini semula hanya jembatan biasa yang melintasi kanal tempat perahu nelayan bersandar. Sekarang, jauh lebih memikat.
Jembatan yang entah apa namanya ini, berwarna biru, kuning, merah, dan hijau. Di pinggir jembatan sebagai, ada ornamen golok. Oke, panggil saja jembatan ini jembatan golok?
Banten yang identik dengan beladiri entah debus dan perguruan silat lainnya ini memang tersohor dari masyarakatnya yang piawai bela diri. Tak heran pada masa dulu, banyak orang-orang hebat dengan kemampuan beladiri tinggi. Mereka yang disebut jawara atau semacamnya ini identik membawa senjata, antara lain golok. Mungkin inilah yang coba dimunculkan dalam jembatan ini.
Kalau melihat dari spanduk yang terpasang di dekat jembatan ini dipercantik karena ada program pemerintah yakni peningkatan kualitas pemukiman kumuh, kawasan Banten Lama, Kota Serang. Jembatan dengan nilai kontrak Rp 8.927.199.451 ini mulai dikerjakan pada 15 April 2020 dan selesai pengerjaan pada 28 Desember 2020. Yakni memakan waktu 258 hari pengerjaan.
“Jembatan ini mulai banyak dikenal dan viral sejak diposting di beberapa akun Instagram,” jelas Xeno Rahman, remaja yang tinggal di kawasan Kaibon Banten Lama, Kota Serang saat berkunjung ke tempat itu untuk membuat vlog.
“Jembatannya instagramable dan banyak dipakai untuk tempat menunggu bedug magrib saat bulan puasa seperti ini. Di sini bisa duduk-duduk sambil melihat sunset atau sambil melihat perahu-perahu nelayan yang bersandar,” jelas siswa SMAN 4 Kota Serang yang juga Zetizen Icon Berbakat 2021 ini.
Jika melihat dari lima manfaat keberadaan jembatan ini, salah satunya memang seperti yang dikatakan Xeno. Yakni menjadi salah satu tujuan wisata baru. Sementara empat manfaat lain adalah lingkungan menjadi bersih, akses masyarakat dan penyeberangan sungai menjadi lebih mudah, secara tidak langsung terjadi peningkatan ekonomi masyarakat, dan limbah rumah tangga secara tidak langsung dialirkan ke sungai.
Bagaimana, tertarik nyenyore di sini sambil membayangkan betapa hebatnya pelabuhan Karangantu di masa lalu sebagai salah satu pelabuhan perdagangan tersibuk di dunia? (hilal)