Minat dan Daya Baca Siswa Masih Rendah, Sekolah Dituntut Berinovasi Literasi
BISNISBANTEN.COM – Sekolah di Kabupaten Serang, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) dituntut berinovasi terkait literasi, menyusul minat dan daya baca siswa di sekolah sampai saat ini dinilai masih rendah.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Aat Supriyadi mengatakan, di Kabupaten Serang ada 738 SD serta 204 SMP negeri dan swasta yang semuanya sudah memiliki perpustakaan. Namun, terkait manajemen dan tata kelola perpustakaan di sekolah, menurut Aat, masih perlu ditinjau.
“Yang pasti standarisasi perpustakaan itu pemenuhan bahan bacaan internal, termasuk buku pembelajaran. Anggaran untuk pengadaan buku di Perpustakaan tiap tahun ada,” ungkap Aat saat ditemui bisnisbanten.com di ruang kerjanya, Rabu (12/4/2023).
Standarisasi perpustakaan, lanjut Aat, yang menjadi patokan adalah jumlah buku, yakni tidak kurang dari 1.000 judul. Kendati demikian, Aat tidak menampik, untuk pemenuhan bahan bacaan di perpustakaan sekolah dirasa masih kurang.
“Di perpustakaan sekolah juga mestinya ada pengelola khusus atau pustakawan. Sampai saat ini masih dijabat guru pembina,” ungkapnya.
Diakui Aat, belum semua perpustakaan sekolah di Kabupaten Serang memiliki gedung khusus yang refresentatif. Sebagian besar sekolah masih memanfaatkan ruangan yang ada. Seperti kelebihan kelas yang digunakan ruang perpustakaan.
“Tapi penyediaan perpustakaan ini mendapat dukungan dari kementerian, setiap tahun ada,” tegasnya.
Disinggung soal minat dan daya baca siswa di sekolah, diakui Aat, masih menjadi pekerjaan rumah (PR) instansinya, karena dirasa masih rendah. Oleh karena itu, kata Aat, pihaknya terus mendorong seluruh pihak sekolah agar melakukan terobosan atau inovasi yang bisa menarik minat baca siswa di sekolah. Selama ini, kata Aat, sebagian sekolah sudah ada yang menerapkan pembiasaan literasi di sekolah.
“Ada yang sudah menerapkan literasi sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar). Seperti mengisi literasi baca apa aja. Ada juga yang di shift, hari ini jatah kelas ini,” kata Aat.
Aat berharap, tiap sekolah ada pembiasaan penerapan literasi dan konsistensi melakukan terobosan, seperti rutin mengadakan lomba membaca cepat atau lomba menulis karya cerpen atau semacamnya.
“Terobosan itu sejauh ini sudah berjalan, tapi belum konsisten,” tukasnya.
Untuk itu, Aat mendorong pihak sekolah berkreativitas. Pihaknya setiap pembinaan intens menyampaikan hal tersebut. Bahkan, kata Aat, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya kerap menyampaikan kepada para kepala sekolah agar dapat menciptakan One School One Prestasi atau semacam ikon tiap sekolah disesuaikan dengan kondisi lingkungan.
“Sampai saat ini belum merata. Ada di Kragilan itu sudah kategori perpustakaan nasional. Lainnya prestasi di olahraga, sekolah Adiwiyata,” pungkasnya. (Nizar)