UMKM

Ini Hasil Riset KPJU Unggulan UMKM di Banten 2017

BISNISBANTEN.COM – Acara Determinasi Penelitian Komoditas, Produk, Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Banten 2017 yang digelar oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Banten menunjukan hasil komoditas produk, jenis usaha (KPJU) unggulan UMKM 2017 di Provinsi Banten, Selasa (23/1).

SEM Institue yang menangani riset KPJU UMKM di lima provinsi, merilis data komoditas produk, jenis usaha (KPJU) UMKM unggulan di delapan kabupaten kota di Provinsi Banten. Di Kota Cilegon, KJPU unggulan UMKM antara lain, Toko Kelentong, Genteng, Industri Batu Bata, Aneka Kue, Toko Pakaian, Toko Elektronik, Bengkel Mobil dan Motor, Emping Melinjo, Gipang Ketan.

Di Kabupaten Serang, KJPU unggulan UMKM ada gula merah, emping melinjo, penjualan beras, padi sawah, industri tahu/tempe, rumah makan padang, kerupuk, ikan bandeng, penjualan hasil bumi, dan ayam ras pedaging. “Di Kota Serang itu ada toko sembako, toko pakaian, toko kelentong, padi sawah, konveksi, pembuatan roti, wisata religi, kue tradisional, Industri tahu/tempe, kontraktor dan gedung,” ujar Direktur PT SEM Institue, Karebet Widjajakusuma saat memaparkan hasil riset di depan audiens.

Advertisement

Sementara di Kabupaten Pandeglang, terdapat padi, cabai, ayam ras pedaging, udang, ikan kakap tangkap, ikan tongkol tangkap, kedelai, emping melinjo, ikan lele, dan ayam buras. Lalu di Kabupaten Lebak ada padi sawah, gula aren, durian, ikan nila, toko pakaian, pisang, dan emping melinjo. Di Kota Tangerang juga ada warung makan Padang, bubur ayam, ikan lele, konveksi, pangkas rambut, penjahit, restoran, padi sawah, dan warung solo.

Kemudian di Kota Tangerang Selatan terdapat Rumah Makan Padang, toko sembako, taman hias, warung tegal, travel haji dan umrah, pangkas rambut, rental mobil, jasa tur/travel dan tiket perjalanan, toko elektronik, dan toko kelentong. Sementara di Kabupaten Tangerang, terdapat industri sepatu, reparasi, konveksi, industri roti, industri makanan ringan, kerajinan anyaman bambu, produk olahan ikan, ikan lele, dan ayam ras petelur.

“Sebenarnya kalau dari sisi sektor itu sudah ada pergerakan dari komoditas ke industri olahan. Jadi kalau dibandingkan dengan daerah lain sebenarnya ada sedikit kemajuan dari sisi mine set pengambil keputusan untuk menempatkan sektor berbasis industri olahan itu di depan,” kata Karebet.

Di delapan kabupaten kota, pihaknya menangkap ada beberapa persoalan. “Personal klasik itu ada menejemen usaha, pemasaran sampai distribusi. Tetapi yang paling menonjol itu ternyata persoalan mine set atau cara berpikir para pelaku UMKM. Ini yang harus dibenahi,” pungkas Karebet. (AHR/NUA)

Advertisement

Penulis : Ahmad Haris
Editor : Nurzahara Amalia

Advertisement
LANJUT BACA