KulinerTravel

DJHA, Tempat Legend untuk Menyantap Durian, Sudah Ada Sejak 1970 Loh

BISNISBANTEN.COM – Musim durian begini, sangat mudah menemukan buah durian. Terutama di Pasar Lama Kota Serang. Namun ada satu tempat loh, mau musim durian atau tidak, tetap konsisten menyediakan durian.

Bukan hanya satu varian, tempat satu ini menyuguhkan lebih dari satu varian lengkap dengan aneka olahannya baik makanan maupun minuman. Yap, inilah DJHA alias Durian Jatohan Haji Arif.

Berdiri sejak 1979, tempat singgah ini berada di Jalan Raya Serang-Pandeglang, KM 14 Baros, Kabupaten Serang. Dengan bangunan utama tiga lantai yang sebagian besar komponennya terbuat dari bambu, DJHA dilengkapi fasilitas toilet umum, musala, dan lahan parkir yang luas.

Advertisement

Nama Duren Jatohan diambil bukan karena semua durian di sini semua jatuh dari pohon karena sudah matang. Melainkan untuk menggambarkan bahwa durian ini benar-benar matang sempurna sebelum dipanen. Tidak matang karena dibrongkos, atau disekep.

Umumnya durian di sini durian jatuhan yang diambil dari berbagai kota di Indonesia alias durian lokal. Atma, anak keenam dari Haji Arif mengatakan, durian yang dipasok ke DJHA merupakan durian asli dari Banten. Durian tersebut merupakan hasil pertanian warga Banten.

Dulu, DJHA ini belum berbentuk warung dan belum menjadi kawasan wisata kuliner. Di tempat ini Haji Arif membiarkan para petani menaruh produknya untuk dibantu dipasarkan.

Tak heran jika dulu DJHA ini dinamai tukang ngepool. Keberadaan DJHA ini membuat petani tidak pusing lagi menjual hasil tani ke pasar.

Advertisement

Setelah pemerintah melalui beberapa kementerian, seperti Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pertanian memberikan bantuan pada Haji Arif pada 2005, kawasan ini mulai dibangun, yaitu pada 2007.

Pengunjung mendapatkan garansi tukar durian apabila tidak manis dan busuk.

Pengunjung bisa menikmati durian yang belah dari buah langsung atau yang sudah dikupas. Harga tergantung ukuran.

Untuk olahan durian, ada dodol durian, keripik biji durian, es krim durian, pancake durian, wajik durian, sop durian, dan serabi durian.

Bagi yang tak suka durian, ada hasil bumi non-durian di DJHA dan sekitarnya. Seperti petai, manggis, dan banyak lagi.

Di kawasan ini, tak hanya ada DJHA, tapi ada juga penjaja makanan lain seperti bakso dan soto. Inisiatif Haji Arif ini untuk mengajak masyarakat sekitar berpartisipasi agar dapur mereka tetap mengepul.

DJHA ini buka 24 jam loh. Yuk singgah kesini biar gak penasaran. (Hilal)

Advertisement
LANJUT BACA

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.