Kuliner

Dikenal di Berbagai Penjuru Dunia, Bahkan Sampai Ada Pabriknya Loh

BISNISBANTEN.COM – Sejak lama, mi instan asal Indonesia yaitu Indomie sudah dikenal hampir di seluruh penjuru dunia.

Bahkan, Indomie masuk dalam jajaran merek mi instan terenak di tingkat internasional.

Produknya baik mi goreng maupun mi rebus dengan beragam rasa laris manis di pasaran.

Advertisement

Indomie mempunyai pangsa pasar sekitar 70% dari pangsa pasar mie instan di Indonesia dan telah diperdagangkan di 100 negara di dunia termasuk Asia, Australia, New Zealand, Afrika, Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Timur Tengah.

Kapasitas produksinya bisa mencapai 19 miliar bungkus per tahun.

Bahkan di Afrika, Indomie menjadi primadona dan berhasil memenangkan penghargaan, termasuk penghargaan produk mie instan yang paling banyak dipilih di Afrika berdasarkan Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.

Melansir LA Times Food, Indomie dengan rasa mie goreng berada pada urutan kesepuluh dengan kategori mi instan terenak di 2019.

Advertisement

Bahkan sempat viral seorang warga negara Indonesia membuka warung kopi (warkop) di New York, Amerika Serikat dengan menyediakan mi instan ala Indonesia.

Harga satu mangkuk mi instan porsi single dibanderol US$3 atau setara dengan Rp 44 ribuan (asumsi kurs Rp 14.992/US$). Harga tersebut belum termasuk pelengkap seperti telur, kornet atau keju.

Dalam situs Indomie disebutkan, produk ini telah hadir di 80 negara di dunia, seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Asia, Eropa, Timur Tengah bahkan hingga Afrika.

Sekadar informasi, pada April 1970, Djajadi Djaja dkk mendirikan Sanmaru Food Manufacturing. Lalu pada 1972, mereka mulai memproduksi mi instan dengan nama Indomie, yang berasal dari singkatan Indonesia dan Mie.

Liem Sioe Liong yang seorang pembisnis tepung terigu ikut bergabung dengan Djajadi dan mendirikan PT Indofood Eterna pada 1984. Kini, telah berganti nama menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Melansir laman resmi Indofood, Indomie merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan berbagai rasa mulai dari ayam, sayur, hingga ayam kari. Produk unggulannya yakni Indomie Mi Goreng. Indomie kini telah berusia setengah abad.

Pabrik di Luar Negeri

Bahkan saking terkenalnya Indomie, beberapa dari mereka bahkan meminta dibuatkan pabrik di negaranya.

Di bawah ini merupakan sejumlah negara yang paling gemar makan Indomie hingga punya pabriknya sendiri:

Nigeria

Indomie memang cukup lama dikenal di Nigeria, bahkan menjadi salah satu negara dengan penjualan Indomie terbesar ada di Afrika. Di sana, Indomie menguasai pasar hingga 70%.

Indomie memang menjadi salah satu produk tersohor di negara tersebut. Bahkan, di Nigeria ada organisasi pecinta Indomie yang bernama Indomie Fans Club (IFC).

Pertama kali Indomie masuk ke negara Afrika Barat pada tahun 1988. Kemudian tahun 1995, Indomie mendirikan pabrik pertamanya di Nigeria.

Mesir

Indomie juga telah dirasakan di benua Afrika lainnya seperti di Mesir. Dalam situs Indomie Mesir dijelaskan, masyarakat Mesir mengenal Indomie sekitar tahun 1990-an.

Pada tahun 1997, terjalin kemitraan antara pengusaha lokal Maher Abu Alata dan Wazaran Group untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor, impor, distribusi dan pemasaran bernama Transworld. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk mengimpor dan mendistribusikan Indomie di Mesir.

Namun, pada jalannya menghadapi kendala yakni ketersediaan produk impor di sisi lain permintaan pasar meningkat dari tahun ke tahun. Pada 1 Oktober 2009, pabrik mi instan berlokasi di kawasan industri, Badr City, Kairo, Mesir produksi komersial Indomie dan didistribusikan ke seluruh pasar di Mesir.

Maroko

PT Indofood Sukses Makmur Tbk membangun pabrik mi instan di Maroko yang berlokasi di kawasan Ain Johra Industrial Estate di Tiflet. Pembangun pabrik tersebut telah dimulai sejak Januari 2015.

Indomie sudah masuk ke pasar Maroko 5 dengan membentuk Indo Morocco Company suatu kemitraan antara Sawaz Group (Salim grup dan Wazaran/Arab Saudi Grup), dan perusahaan lokal Maroko LINA yang dimiliki oleh pengusaha Abdullah Ghozy.

Arab Saudi

Situs arabianoodles melansir, diketahui Indomie memiliki total tiga pabrik di Arab Saudi.

Dua pabrik memproduksi mi Indomie dengan satu berlokasi di Kota Industri Jeddah dan satu di Dammam, sedangkan pabrik ketiga, berlokasi di Jeddah untuk memproduksi saus pedas dan saus tomat untuk semua produk mie.

Pabrik Jeddah adalah pabrik pertama yang dibangun pada bulan Oktober 1992, mengalami 4 perluasan selama bertahun-tahun antara tahun 1996 dan 2005.

Barulah pada Agustus 2005 Indomie membangun pabrik baru untuk produksi minyak dan rasa telah beroperasi. Adapun pabrik ini mengalami dua kali perluasan, pada bulan April 2007 dan satu lagi pada bulan April 2009.

Terakhir pabrik Indomie di Dammam dibangun pada Juli 2005 dan mengalami perluasan pada April 2007 dan Februari 2012.

Ghana

Produk mi instan asal Indonesia, Indomie, ternyata punya nilai yang tinggi di Ghana. Negara Afrika ini memang dikenal sebagai salah satu konsumen besar Indomie di Afrika selain Nigeria.

Salah satu fakta unik dari negara ini adalah, Indomie pernah menjadi alat transaksi seks. Banyak remaja perempuan di Ghana yang rela menjual tubuhnya dan menerima bayaran berupa Indomie sebagai pengganti uang tunai.

Semakin bangga dengan produk dalam negeri yang satu ini? (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com