Benarkah Terancam Punah, Millenials Enggan Berbahasa Lampung?
BISNISBANTEN.COM – Sedang ramai pemberitaan para millenials Lampung yang enggan memakai bahasa Lampung dalam komunikasi sehari-hari.
Mereka mengatakan ragu untuk menggunakan bahasa daerahnya sendiri.
Tak jarang beberapa di antaranya tak mau menggunakan bahasa Lampung saat berkumpul karena khawatir orang-orang berpikir bahwa yang bicara bahasa Lampung itu sedang sok-sokan sebab logat bicara mereka yang memang terdengar tinggi.
Lampung sendiri memiliki bahasa yang terbagi menjadi dua dialek, yakni dialek api dan nyow.
Lampung dikenal kaya akan unsur-unsur kebahasaan. Meski begitu, masyarakat Lampung terutama para millenials lebih sering menggunakan bahasa indonesia dibanding bahasa daerahnya.
Bahasa Lampung terancam punah sebab sebagaimana yang dijelaskan oleh Afrianto, Kepala Pusat Pelayanan Praktik Lapangan Terpadu (KP3LT) Universitas Teknokrat Indonesia, keluarga sebagai skala inti pembelajaran bahasa Lampung bersifat pasif.
Dampaknya, anak-anak jadi tidak mahir berbahasa Lampung.
“Berdasarkan pernyataan UNESCO, jika pada tahap anak-anak tidak lagi menggunakan bahasa ibu di rumah, bahasa tersebut terancam punah,” jelasnya. (Sarah)