Keuangan

OJK Institute Edukasi Mayarakat, Jangan Berbisnis Kalau Tidak Mau Berisiko

BISNISBANTEN.COM – Komisaris Independen, PT Bank Permata Tbk, Goei Siauw Hong menegaskan bahwa dunia bisnis tidak pernah terlepas dari risiko. Hal itu disampaikan saat dirinya menjadi narasumber dalam acara yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertema “Risk Appetite and Risk Culture: Pilar Utama dalam Penguatan Manajemen Risiko di Sektor Keuangan”, Kamis (10/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Goei menyampaikan bahwa setiap pelaku usaha harus memiliki kesiapan mental dan strategi dalam menghadapi risiko yang mungkin timbul. “Jangan berbisnis kalau tidak mau berisiko,” tegasnya.

Menurutnya, risiko merupakan bagian dari dinamika bisnis dan harus dikelola dengan pendekatan yang terukur. Ia menjelaskan bahwa banyak perusahaan gagal bukan karena menghadapi risiko besar, melainkan karena tidak mampu menilai dan mengelola risiko dengan tepat. “Kalau mulai dari bisnis, komisaris itu mikirin risiko setiap bisnis pasti arah kebawahnya juga sama,” ujarnya.

Advertisement

Ia menambahkan, manajemen risiko yang baik berawal dari kesadaran dan budaya organisasi yang kuat. Setiap individu di perusahaan, katanya, harus memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya mengukur, memantau, dan menindaklanjuti risiko. Selain itu, ia juga menekankan budaya sadar risiko harus menjadi bagian dari DNA perusahaan.

Dalam forum tersebut, Goei juga menyoroti pentingnya risk appetite dan risk capacity bagi lembaga jasa keuangan. Ia menekankan bahwa perusahaan perlu mengetahui sejauh mana kemampuan mereka menanggung risiko sebelum menetapkan batas risiko yang bisa diterima. Selain Goei Siauw Hong, acara yang diinisiasi OJK Institute itu turut menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan regulator dan praktisi keuangan.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman pelaku industri terhadap penerapan manajemen risiko yang terintegrasi di sektor keuangan nasional. Melalui kegiatan ini, OJK berharap lembaga jasa keuangan semakin tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Prinsip kehati-hatian dan budaya sadar risiko dinilai menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di Indonesia.

(Sarah)

Advertisement

Advertisement
bisnisbanten.com