Keuangan

Per September 2024, Ada 2,88 Juta Pengguna QRIS di Banten dengan Nilai Transaksi Rp38,95 Triliun

BISNISBANTEN.COM Saat ini, masyarakat semakin mudah dalam bertransaksi, salah satunya dengan menggunakan QRIS. Sistem pembayaran non tunai mencatatkan kinerja yang positif. Hingga September 2024, ada sekitar 2,88 juta pengguna atau mengalami penambahan sekitar 414 ribu selama 2024. Jumlah pengguna QRIS di Banten menempati urutan ke-5 secara nasional.

Sementara hingga Oktober 2024, jumlah merchant QRIS di Provinsi Banten tercatat sebanyak 1.990.520 merchant dengan mayoritas dimiliki sektor UMKM sebesar 95,93 persen.

Secara rata-rata jumlah merchant QRIS tiap Kabupaten/Kota & Provinsi Banten menduduki peringkat ketiga setelah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan NMR (National Merchant Repository) rata-rata sebanyak 248,815 merchant Kabupaten/Kota.

Advertisement

Analis Yunior, Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPw BI Banten Claudia Hapsari Priyono mengatakan, pertumbuhan di 2024 sampai dengan September untuk volume transaksi tumbuh sebesar 202,51 persen yoy atau sekitar 387,06 juta transaksi. Dari segi nominal transaksi tumbuh sebesar 209,31 persen yoy atau sekitar Rp38,95 triliun.

“Untuk pertumbuhan QRIS ini sendiri, tidak hanya di segi transaksinya saja, melainkan dari segi penggunanya juga, sampai dengan September 2024 jumlah user di Banten sudah mencapai 2,88   juta user, ada kenaikan sekitar 441.227, atau naik 28,62 persen yoy, dan Banten

merupakan pengguna kelima terbanyak secara nasional,” kata Claudia, saat Taklimat Media “Overview Perkembangan Ekonomi Terkini dan Isu Strategi Provinsi Banten Triwulan III 2024” di salah satu kafe di Kota Serang, Kamis (07/11/24).

Provinsi Banten ini merupakan terbanyak kelima nasional, dan mungkin dari segi angkanya memang cukup banyak terbantu di area Tangerang Raya.

Advertisement

“Jadi untuk merchant pedagang yang menggunakan QRIS itu masih konsentrasi di area Tangerang Raya dengan 74,69 persen merchant, dengan jumlah sebanyak 1.487.735 merchant, sementara di Serang baru 12,19 persen dengan jumlah 242.583 merchant, Cilegon baru 4,42 persen sekitar 87.964 merchant, Pandeglang baru 4,46 persen sekitar 88.827 merchant, dan Lebak baru 4,24 persen sekitar 84411 merchant,” ujar Claudia.

“Harapannya ke depan, selain memang pertumbuhan merchant dan pengguna ini bisa terus tumbuh. Kita juga mengharapkan  persebarannya itu cukup lebih rata. Untuk itu selama ini BI Banten sendiri terus melakukan sosialisasi dan edukasi,” sambungnya.

Menurut Claudia, QRIS ini sudah begitu melekat di masyarakat karena bukan hanya mempermudah pembayarannya saja. Namun, masyarakat juga bisa  lebih aktif dalam mengakses layanan keuangan lainnya, tentunya yang positif-positif, contohnya investasi.

“Kalau zaman dulu yang bisa investasi hanya orang – orang yang mungkin kerja di kantoran, yang punya rekening di bank, tapi dengan adanya QRIS yang sangat memudahkan masyarakat untuk mengakses keuangan. Harapannya kedepan masyarakat bisa semakin aktif menggerakkan ekonomi, salah satunya dengan investasi,” tutup Claudia.(Siska)

Advertisement