Kelompok 20 KKM Unbaja Jalin Kolaborasi Dengan DLH Sosialisasikan Pengelolaan Sampah
BISNISBANTEN.COM – Menilai Kabupaten Serang saat ini sedang menghadapi tantangan serius terkait sampah, Kelompok 20 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Banten Jaya (Unbaja) menjalin kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang melakukan sosialisasi pengelolaan sampah kepada masyarakat.
Pada Rabu (7/8/2024), Kelompok 20 KKM Unbaja bersama jajaran DLH Kabupaten Serang menggelar sosialisasi penanganan dan pengelolaan sampah di Kelurahan Desa Pudar, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang. Sosialisasi dihadiri Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKM Unbaja Widyawati yang menilai pentingnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan sosialisasi merupakan bagian dari program kerja Kegiatan KKM Unbaja yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di masyarakat. Widyawati juga menjelaskan, sosialisasi berfokus pada pengelolaan sampah yang menjadi salah satu isu lingkungan utama di Kabupaten Serang.
“Kabupaten Serang saat ini menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah dengan ketiadaannya TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penumpukan sampah di berbagai titik, terutama di kawasan perdesaan seperti Desa Pudar,” terangnya.
Selama ini, kata Widyawati, pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat dan menjadi solusi sementara. Namun, menurutnya, keterbatasan sarana dan prasarana tetap menjadi kendala yang signifikan. Dalam sosialisasi, kata Widyawati, masyarakat setempat, termasuk para Ketua RT/RW dan perangkat desa diajak untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah yang sesuai dengan regulasi perundang-undangan yang berlaku. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, menurut Widyawati, pembentukan bank sampah di lingkungan RT/RW yang berfungsi sebagai pusat pengumpulan dan pengolahan sampah. Selain itu, lanjutnya, masyarakat didorong untuk lebih aktif dalam memilah sampah organik dan anorganik, serta meminimalisasi penggunaan bahan kemasan sekali pakai, juga memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat.
“Kami juga memperkenalkan salah satu inovasi penanganan sampah, yaitu pemanfaatan sampah anorganik menjadi ecobrick yang tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memiliki nilai manfaat bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Widyawati berharap, melalui sosialisasi pengelolaan sampah berdampak masyarakat Desa Pudar menjadi lebih sadar dan tergerak untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan. (rafli/zai)