BISNISBANTEN.COM — Pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II 2017 sebesar 5,52% (yoy). Ini tercatat lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy). Pertumbuhan juga tersebut tercatat tertinggi kedua setelah DKI Jakarta dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Banten Duddy Adiyatna mengatakan, pertumbuhan Banten ini terutama ditopang oleh pertumbuhan pada konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Sementara komponen lainnya yaitu investasi dan ekspor justru mengalami perlambatan. konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2017 tumbuh 5,40 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,36 persen (yoy).
“Ini juga didukung momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri di bulan Juni 2017 dan peningkatan penghasilan masyarakat,” katanya saat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bank Indonesia di Sari Kuring Indah Ciracas, Kota Serang, Selasa (5/9).
Di sisi lain, kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), pada triwulan II 2017, juga tumbuh 9,65 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2017 yang mencapai 10,33 persen (yoy).
“Walaupun masih melamban, namun pertumbuhan investasi di Banten masih bagus. Ini juga dikarenakan beberapa faktor, diantaranya karena daya serap pemerintah juga masih melamban dikarenakan pembentukan SOTK baru, dan pemilihan Gubernur, yang akhirnya juga mengaruh terhadap investasi,” ujarnya. (gag/red)