Refano Putra Arfianto Raih Banyak Prestasi Melantunkan Ayat Suci, sebagai Hadiah Mahkota Kedua Orang Tua yang Telah Tiada
BISNISBANTEN.COM – Refano Putra Arifianto yang akrab disapa Fano (12th), asal Tangerang Selatan punya segudang prestasi dalam lomba melantunkan ayat suci. Fano kerap mewakili sekolah atau lembaga tempat ia mengaji untuk ikut serta dalam berbagai ajang lomba mengaji.
Kehadiran orang tua dalam membersamai anak menuai prestasi sangatlah berarti. Namun hal itu tidak didapatkan oleh Fano. Ia merupakan anak yatim piatu. Ayahnya tiada saat usia Fano 3 tahun, menyusul ibunya kembali pulang kepada Sang Khalik saat Fano berusia 6 tahun. Kini ia tinggal bersama tantenya di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Meski tanpa kehadiran kedua orang tua, Fano tidak menyerah dan putus asa. Ia sama seperti anak-anak pada umumnya bersekolah, bermain, dan belajar mengaji. Fano mengatakan, dirinya mulai belajar mengaji di Sahabat Qur’an Bintaro (Saqubi). Disinilah bakat Fano dalam mengaji diasah oleh pimpinan Saqubi, Agus Salim.
Saat ditemui di Saqubi (9/11), Fano menceritakan pertama kali mengikuti lomba saat ia berusia 11 tahun yaitu lomba MTQ tingkat Kecamatan Pondok Aren.
“Alhamdulillah, juara I di tingkat kecamatan, lalu ikut lomba tingkat Kota Tangerang Selatan, dapat juara I lagi, dikirim ikut lomba tingkat Provinsi Banten dan Alhamdulillah juara I,” ujar siswa SDN Peninggilan 6 ini.
“Terharu, gak nyangka bisa juara I di tingkat provinsi, karena saingannya ketat, banyak yang bagus-bagus juga. Lomba di provinsi lebih menegangkan,” paparnya.
Fano mengatakan, ketertarikannya dalam mempelajari Al-Qur’an sebab ingin memberikan mahkota di syurga kelak untuk kedua orang tuanya.
Selain rajin mengikuti berbagai perlombaan tilawah, Fano juga kerap mengisi talkshow di acara sekolah atau anak-anak untuk berbagi pengalamannya atau mengisi acara sebagai pembaca ayat suci al-qur’an.
Sementara itu, menurut guru Fano, Agus Salim mengatakan awalnya ia melihat Fano memiliki suara yang berbeda, kemudian diasah bakatnya dan diberikan kesempatan-kesempatan mengikut lomba dan mengisi acara.
“Anaknya pantang menyerah, gak pernah ngeluh kalau disuruh latihan terus,” ujar Agus.
Ia mengatakan, Ia dan istri sebagai pengelola Saqubi memberikan apresiasi kepada Fano yang telah menuai berbagai prestasi dengan memberangkatkan ibadah umroh pada tahun 2024.
“Pada saat Fano mengaji di masjid di Madinah, orang-orang pada datang menghampiri Fano satu persatu sampai mengerumuni, bahkan sampai ada yang menangis saat mendengar Fano mengaji,” paparnya.
Agus juga menyapaikan, ia mengajari santri-santri di Saqubi termasuk Fano, dengan berbagai jenis naghom atau nada melantunkan ayat suci. Adapun naghom yang kerap dilantunkan oleh Fano adalah naghom bayati. (Zahara)