Pemkot Serang Genjot Program Magang ke Jepang untuk Tekan Angka Pengangguran

BISNISBANTEN.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus berupaya menekan angka pengangguran melalui berbagai program, salah satunya adalah program magang kerja ke Jepang.
Walikota Serang, Budi Rustandi, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini dan bertekad untuk meningkatkan kuota peserta di tahun-tahun mendatang.
“Ya tentunya program inj bagus ya, dan luar biasa apresiasi. Tentunya saya akan memperjuangkan tahun 2026 bisa lebih banyak lagi, bukan hanya 10 atau sampai 50 orang. Ini kesempatan baik untuk Kota Serang khususnya warganya yang ingin bekerja di luar negeri,” ujarnya saat ditemui seusai lepas Puluhan peserta magang ke Jepang, di Aula Lt 1 Setda Kota Serang, Senin (28/04/25).
Beliau menjelaskan bahwa program magang ini merupakan salah satu upaya Pemkot Serang untuk menurunkan angka pengangguran di Kota Serang. “Nanti dari semua segi kita akan upayakan dan mengevaluasi Dinas Tenaga Kerja dalam rangka agar bisa mengejar target lebih besar lagi untuk menekan pengangguran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan rencana pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Serang. “Insya Allah nanti 2026 sudah berkomunikasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam rangka agar kita bisa membangun BLK juga, di mana ini penting,” katanya.
Menyoroti data pengangguran di Kota Serang sebanyak 26.000 orang, Budi meyakini bahwa angka riil pengangguran di Kota Serang lebih tinggi dari data yang tercatat.
“Datanya pun harus benar-benar konkret. Kalau saya rasa bisa lebih dari 26.000 pengangguran di Kota Serang, belum yang angka putus sekolah, belum angka yang sudah terlambat. Yang sudah didata itu kan angka penganggurannya yang lulus sekolah, itu belum termasuk yang putus sekolahnya, saya yakin itu lebih dari pada itu,” tegasnya.
Pemkot Serang akan terus berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk memperluas jangkauan program-program pengentasan pengangguran.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga berpesan kepada para peserta magang untuk menjaga budaya Indonesia selama berada di Jepang.
“Jaga budaya dan jaga Indonesia, maksudnya, walau tinggal di luar negeri tetap menjaga budaya Indonesia, jangan mengikuti budaya yang di sana. Kan beda budaya adatnya kita dengan luar negeri, tetap harus menjadi orang Indonesia di sana yang baik dan santun,” pesannya.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Serang, Pemkot memiliki berbagai program pelatihan melalui BLK.
“Untuk meningkatkan life skill SDM Kota Serang, Pemkot Serang mempunyai program seperti pakai pelatihan. Kalau kayak gitu meningkatkan SDM pakai pelatihan kan kita ada BLK dan nanti ini makanya kita akan rapat dengan Dinas Tenaga Kerja dalam rangka untuk men-support semuanya,” jelas Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Serang, Poppy Nopriadi, menjelaskan bahwa kebutuhan pekerja dari Jepang mencapai sekitar 100 orang setiap tahunnya. Namun, untuk Kota Serang, kuota peserta magang saat ini masih terbatas.
“Setiap tahunnya dari Jepang membutuhkan sekitar 100 orang pekerja. Tetapi dari Kota Serang hanya membutuhkan 10 peserta,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa program magang ini merupakan agenda rutin tahunan Disnaker.
Dalam pelepasan kali ini, terdapat 30 orang yang mengikuti seleksi magang, dan 10 peserta di antaranya berhasil lolos untuk diberangkatkan ke Jepang.
Poppy menjelaskan bahwa program ini merupakan tahap awal magang, dan peserta berpotensi untuk ditarik menjadi karyawan tetap di Jepang jika menunjukkan kinerja yang baik.
“Untuk tahap awal magang dulu, dan jika prestasinya oke ditarik sebagai karyawan di Jepang,” ungkapnya.
Syarat utama untuk mengikuti program ini adalah kemampuan berbahasa Jepang standar. “Syarat utamanya adalah minimal menguasai bahasa Jepang standar, lalu jika memang sudah job, tinggal pemberangkatan dan (syarat) yang lainnya masih dalam proses,” jelas Poppy.
Program magang ke Jepang ini sejalan dengan visi dan misi Walikota Serang, Budi Rustandi, dan Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia, dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Kota Serang.
Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan ekonomi keluarga peserta, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan devisa negara melalui remitansi pekerja. (siska)