Kemarau Panjang, Pelayanan Air Bersih 14 Ribu Pelanggan Perumda Tirta Al Bantani Terganggu
BISNISBANTEN.COM- Pelayanan air bersih 14 ribu pelanggan Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Al Bantani Kabupaten Serang terganggu dampak dari kekeringan akibat musim kemarau panjang yang terjadi sejak Agustus.
Itu terungkap pada acara Peresmian Gedung Pelayanan Utama Perumda Tirta Al Bantani Kabupaten Serang di halaman Kantor Perumda Tirta Al Bantani Kabupaten Serang, Jalan Kiai Haji Tubagus Ahmad Khotib, Cipare, Kota Serang, Selasa (17/10/2023). Acara peresmian dibuka langsung oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang juga menandatangani prasasti gedung.
Acara dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang Nanang Supriatna, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Serang, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemkab Serang, jajaran Komisi 3 DPRD Kabupaten Serang, dewan pengawas, dan sejumlah perusahaan mitra Perumda.
Dalam sambutannya, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Al Bantani Kabupaten Serang Eli Mulyadi mengatakan, pihaknya masih memerlukan dukungan pembiayaan dari perbankan untuk pengembangan perusahaan. Saat ini, disebutkan Eli, pihaknya memiliki 13 Instalasi Pengolahan Air Minum atau Water Treatment Plant (WTP). Namun, hanya enam WTP yang masih beroperasi normal, tiga WTP off, dan sisanya empat WTP sudah tidak beroperasi. Eli mengakui, pihaknya selaku perusahaan pengolahan air saat ini sedang kerepotan dengan simber air baku akibat kekeringan yang berdampak serius terhadap pelayanan air bersih kepada masyarakat, sektor domestik, perkantoran, niaga, hingga perusahaan. Terutama di wilayah Serang Timur.
“Wilayah unit pelayanan terganggu itu ada 14 ribu pelanggan yang tidak teraliri dengan baik selama kekeringan dari Agustus, terutama Pontang dan Desa Bendung Tanara mati total, lalu Cikande on off atau airnya kadang nyala kadang mati,” ungkapnya.
Atas kondisi itu, lanjut Eli, pihaknya melakukan pendistribusian air bersih ke wilayah kekeringan agar masyarakat tetap terfasilitasi. Terhitung sejak Agustus sampai Oktober ini, disebutkan Eli, pihaknya sudah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 544 tangki atau sudah tersalurkan sekitar 2,7 juta liter air akibat kondisi wilayah kekeringan.
“Mudah-mudahan di November curah hujan tinggi. Kalau sampai November belum hujan, maka pendistribusian air ke perusahaan pasti terganggu,” tukasnya.
“Cibanten juga sudah tidak bisa mengaliri, irigasi Pamarayan Barat juga sudah kering. Kita sudah minta ke Balai Besar (menyebut Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian-BBWSCCC-red) untuk pengerukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, pelayanan di Perumda Tirta Al Bantani berperan sebagai bagian dari Pemerintah Daerah. Tatu pun menyarankan Perumda Tirta Albantani banyak belajar kepada perusahaan swasta cara mengelola perusahaan penyedia layanan air bersih. Soalnya, kata Tatu, ketika Perumda terpuruk imbasnya kepada Pemda, beda dengan perusahaan swasta yang berjuang total menyelamatkan perusahaan.
“Bantuan dari Pemda (untuk penyertaan modal Perumda-red) enggak usah diminta,” ujarnya.
Tatu pun meminta jajaran Perumda Tirta Al Bantani agar mengakses juga kepada Pemprov Banten untuk pengembangan perusahaan, termasuk akses kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Anggota DPR RI dapil Serang Tubagus Haerul Jaman dari Komisi V DPR RI.
“Kalau komunikasi PDAM (menyebut Perumda-red) dan PUPR rasanya bisa kalau percepatan (pengembangan perusahaan-red). Perencanaan ada di PDAM, masukkan ke program PUPR. PDAM yang punya rencana kerjanya,” saran Ketua DPD I Golkar Banten ini.
Tatu menambahkan, pihaknya bersama DPRD mendorong Perumda Tirta Al Bantani untuk bermitra dengan pihak swasta. Dengan usia yang cukup tua, Tatu tidak menampik, jika kondisi perusahaan belum ada perkembangan signifikan. Padahal, target pemenuhan air bersih masih tinggi dan capaian masih di angka 16 persen SDgs.
“Dari Pemda masih ada penyertaan modal, tapi tetap PDAM harus mengakses ke provinsi melalui PUPR, lalu ke pusat juga melalui Kementerian PUPR, harus dikeroyok dengan anggaran terbatas dan ini PR sangat besar,” tandas bupati dua periode ini.
Pada kesempatan itu, selain peresmian gedung baru dengan penandatanganan prasasti, pihak Perumda Tirta Al Bantani juga menyerahkan CSR kepada Kepala Desa Bendung, Kecamatan Tanara yang diserahkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, serta Penyerahan Penghargaan Kepada Mitra Kerja Perumda oleh Bupati, dilanjutkan dengan peninjauan stan mitra Perumda, pengguntingan pita dan meninjau gedung pelayanan utama hasil renovasi, diakhiri dengan pemotongan tumpeng. (Nizar)