Kasus DBD di Cilegon Melonjak, Warga Diminta Lakukan PSN
BISNISBANTENCOM – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Cilegon sepanjang 2022 mengalami peningkatan signifikan atau melonjak, mencapai 574 orang dan lima orang di antaranya meninggal dunia. Dibandingkan tahun sebelumnya atau 2021 kasus DBD sebanyak 192 orang dan empat orang meninggal dunia. Warga pun diminta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat (PUKP-UKM) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon Febrinaldo saat ditemui bisnisbanten.com di ruang kerjanya, Kantor Dinkes Cilegon, Rabu (18/1/2023).
“Kasus DBD sepanjang tahun 2022 mengalami peningkatan tajam, yaitu sebanyak 574 orang dan yang meninggal lima orang. Sedangkan tahun 2021 kasus DBD 192 orang dan meninggal empat orang,” ungkap Febrinaldo.
Febrinaldo menilai wajar terjadinya peningkatan kasus DBD lantaran pada 2021 memasuki masa pandemi Covid-19.
“Jadi yang menonjol penyakit Covid-19 tahun 2021 itu. Sedangkan tahun 2022 Covid-19 kan sudah mulai reda, jadi wajar ada peningkatan,”terangnya.
Kendati demikian, kata Febrinaldo, pihaknya tetap gencar melakukan imbauan kepada masyarakat melalui Puskesmas, Pemerintah Kecamatan, dan Pemerintah Kelurahan untuk terus melakukan PSN di lingkungan masing-masing agar kasus DBD bisa ditekan. Febrinaldo juga meminta masyarakat meningkatkan kesadaran untuk ikut melakukan PSN, karena perjalanan dari larva menjadi nyamuk membutuhkan waktu selama 14 hari.
“Kesadaran masyarakat sangat penting untuk pemberantasan sarang nyamuk. Kalau ada air tergenang atau kaleng-kalengan bekas, segera dibuang. Bak mandi segera dikuras agar tidak terjadinya jentik-jentik nyamuk,” ajaknya.
Menurut Febrinaldo, melakukan PSN bisa memutus rantai dari larva menjadi nyamuk.
“Masyarakat jangan beranggapan fogging itu solusi terbaik, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Lebih bagus kesadaran PSN yang diutamakan,” sarannya. (dik/zai)