Ingin Kendalikan Banjir di Kota Serang, Ini 5 Saran dari PUPR
BISNISBANTEN.COM — Intensitas curah hujan yang tinggi pada Senin lalu membuat terjadi genangan di beberapa titik di wilayah Kota Serang.
Lokasi tersebut antara lain yang pertama adalah Jl. Ayip Usman yang terdampaknya di Kompleks Perumahan Bumi Agung Permai 1.
Kemudian, kedua Lokasi Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Raya Serang-Petir atau Untirta Gading dan Jl. Jenderal Sudirman dan yang terakhir genangan di link Bukit Mutiara Serang (BMS) akibat luapan sungai Ciwaka.
Hal itu diungkapkan Fungsional Pengelola Sumber Daya Air Ahli Muda Dinas PUPR Kota Serang Moch Mudrik pada rapat koordinasi pengendalian banjir, bertempat di aula lt. 2 Bappeda Kota Serang, Rabu (11/12/24).
“Normalisasi berkala sudah dilakukan. Namun kami butuh support dari semua pihak termasuk kepada kewenangan beberapa instansi/lembaga,” ungkap Mudrik.
Dilansir dari laman PPID Kota Serang, menurut Mudrik masih ada lima permasalahan yang menghambat proses pekerjaan nya, yaitu, ertama penyempitan badan saluran di sepanjang area aliran sungai atau pembuangan di hulu maupun di area hilir. kedua kesadaran akan kebiasaan membuang sampah di sepanjang aliran sungai dan irigasi masih rendah.
“Yang ketiga, itu alih fungsi irigasi menjadi pembuangan, empat banyaknya bangunan-bangunan permanen yang menghambat/mempersempit penampang saluran, dan terakhir banyaknya bangunan-bangunan permanen yang menghambat ruang gerak pemeliharaan baik manual dan alat berat,” terangnya.
Dari beberapa permasalahan tersebut, lanjut mudrik, Dinas PUPR memiliki beberapa saran yang kiranya dapat ditampung dan diterima oleh semua, diantaranya penanganan titik genangan harus dilaksanakan berkesinambungan, kedua ditertibkan nya bangunan-bangunan permanen/non permanen di atas saluran yang menghambat/mempersempit penampang saluran. Ketiga ditingkatkan kesadaran masyarakat terhadap saluran irigasi pembuangan kali/drainase sebagai aset bersama. Keempat dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh DPUPR Kota Serang.
“Terakhir saran dari kami adalah keinginan nya dibuatkan kolam retensi/umbung untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau) serta mencegah banjir,” tutupnya. (siska)