BISNISBANTEN.COM — Hingga 19 November 2020, Pasar Modal mempunyai 3,53 juta investor dari berbagai daerah. Jumlah ini naik sekitar 42,19 persen dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai 2,48 juta investor. Ini diungkapkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam Media Gathering 2020 yang diselenggarakan semi virtual pada Selasa (1/12).
Pada Juli 2020, BEI mencatatkan 3 juta investor dari berbagai daerah. Ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam waktu beberapa bulan terakhir. Untuk jumlah investor individu mencapai 3,5 juta investor dan 32 ribu investor institusi. “Rata-rata jumlah investor aktif setiap bulannya mengalami peningkatan, seperti pada November 2020 mencapai 151 ribu investor retail yang aktif. Sementara selama 2020 ini, jika dirata-ratakan investor aktif mencapai 84 ribu atau meningkat dari 32 ribu dari 52 ribu pada 2019,” katanya.
Sementara rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada November 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp12,9 triliun per hari. Berdasarkan jenis kelamin, investor lebih banyak laki-laki sebesar atau 61,14 persen dan perempuan 38,86 persen. Sedangkan dari segi pekerjaan, investor terbanyak dari kalangan pegawai 52,91 persen, l pelajar 19,28 persen, pengusaha 11,24 persen, ibu rumah tangga 3,44 persen, dan lainnya 13,13 persen. Dari segi usia didominasi milenial dibawah 30 tahun sebanyak 49,40 persen.
Peningkatan juga terlihat pada jumlah pencatatan efek baru yang masih bertumbuh di tengah Pandemi COVID-19. Sampai dengan 30 November 2020, telah dicatatkan sebagai 708 Perusahaan Tercatat di BEI. Pada 2020, tercatat 46 Initial Public Offering(IPO) Saham, 8 Exchange Traded Fund(ETF), 95 Emisi Obligasi/Sukuk Korporasi, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total fund raised sebesar Rp108,71 triliun. Tidak hanya itu, masih terdapat 20 Perusahaan yang masuk ke dalam pipeline calon Perusahaan Tercatat baru. (susi)