Hebat, Masih Mahasiswa Sudah Punya Kedai Usaha Sendiri
BISNISBANTEN.COM – Menjadi mahasiswa bukan menjadi halangan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis, justru anak muda harus kreatif dan inovatif.
Yuni Sarah, kelahiran Serang, 20 Februari 2002 ini seorang masih duduk di bangku kuliah Universitas Bina Bangsa. Kini ia sudah mempunyai kedai sendiri loh.
Berawal dari ide jualan saat libur semester yang panjang ia memanfaatkan untuk menjual pempek Palembang dengan sistem delivery sebelum membuka toko selama sebulan. Sampai akhirnya membuka kedai pada 24 Agustus 2022 .
“Niat membuka toko sangat mendadak sekali. Ketika aku tau kalau ada kios yang kosong yang dikontrakan di depan ponpes, akhirnya tidak berpikir lama untuk menyewa kios itu dan mulai opening seminggu kemudian dengan menu lumayan banyak ” ujarnya pada Rabu (6/10/2022) kepada Bisnisbanten.com
Untuk lokasi kedainya ada di Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang. Tepatnya di depan ponpes Nurul Abror.
Kedai dengan nama Ay foods & Fruits ini buka setiap hari pukul 08.30 – 20.30 WIB.
Selain pempek Palembang, Sarah juga menjual aneka jus, es campur, rujak buah, dan buah buahan segar.
Baru-baru ini menyediakan menu baru yaitu seblak dan harganya pun terjangkau untuk aneka jus hanya Rp7.000, sedangkan untuk sop buah, es campur dimulai Rp10.000 sampai Rp15.000. untuk menu utamanya pempek Palembang juga hanya Rp10.000 sampai Rp15.000 aja loh.
Ia juga mengatakan, alasan memilih usaha ini karena di wilayah Pamarayan belum banyak yang menjual pempek Palembang, bahkan hanya ada satu atau dua, jadi belum banyak pesaing.
Dan untuk menu aneka jus dan buah buahan karena menurut Sarah, itu adalah minuman yang tidak lekang dimakan waktu. Bahkan selalu dibutuhkan. Selain menyegarkan juga sangat menyehatkan tubuh.
Pada awalnya ia mengeluarkan modal sekitar Rp5 jutaan. Sebelum membuka kedai, Sarah juga memasarkannya lewat mouth to mouth dan sosial media seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Wah, sosial media di zaman sekarang ini memang sangat berperan penting ya.
Untuk omzet sendiri menurut Sarah tidak menentu, paling sedikit yaitu Rp400 ribu dalam sehari dan paling banyak yaitu mencapai Rp1,5 juta dalam sehari.
Untuk saat ini kedai masih dikelola oleh Sarah dan karyawannya.
“Dikarenakan usaha ini dimulai pada saat aku libur semester, maka full time aku bisa berjualan. Namun ketika nanti mulai masuk kuliah, kedai bisa ditunggu oleh karyawan aku dan juga dikontrol oleh orang tua aku,” ujarnya.
Sarah juga sangat bersyukur karena orang tuanya sangat mensupport dan mendukungnya dalam usaha ini.
Gimana nih terinspirasi untuk memulai usaha seperti Sarah? Yuk mencoba tidak ada salahnya untuk mencoba. (Ismi)