Hati-Hati! Ini Jenis Asupan Makanan yang Harus Dibatasi untuk Anak

BISNISBANTEN.COM — Memberikan nutrisi terbaik untuk anak adalah kunci tumbuh kembang optimal. Namun, tidak semua makanan yang terlihat enak atau populer di kalangan anak-anak baik untuk dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa jenis makanan perlu dibatasi agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan di masa depan. Mengenali makanan ini bisa membantu orang tua membuat pilihan gizi yang lebih bijak.
Pertama, makanan tinggi gula tambahan seperti permen, kue, minuman bersoda, dan sereal manis perlu dikurangi. Konsumsi gula berlebih pada anak bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, serta masalah gigi seperti gigi berlubang. Selain itu, terlalu banyak gula juga bisa memengaruhi suasana hati dan konsentrasi anak. Idealnya, gula tambahan tidak melebihi 5–10% dari total asupan kalori harian.
Kedua, makanan tinggi garam juga harus diawasi. Makanan olahan seperti sosis, nugget, keripik, dan mie instan mengandung natrium tinggi yang tidak baik bagi ginjal anak. Garam berlebih juga bisa meningkatkan tekanan darah sejak usia dini. Padahal, anak-anak sebaiknya dibiasakan menyukai rasa alami makanan tanpa terlalu banyak bumbu tambahan.
Ketiga, lemak jenuh dan lemak trans pada makanan cepat saji, gorengan, dan camilan kemasan perlu dikurangi. Lemak jenis ini dapat memicu peningkatan kolesterol jahat yang berdampak buruk bagi jantung jika dikonsumsi terus-menerus. Sebagai gantinya, orang tua bisa memilih sumber lemak sehat dari ikan, alpukat, atau minyak zaitun. Kebiasaan ini bisa membantu menjaga kesehatan kardiovaskular anak sejak dini.
Keempat, minuman berkafein seperti teh manis, kopi susu, dan minuman energi sebaiknya dihindari. Anak-anak masih sangat sensitif terhadap kafein yang bisa mengganggu pola tidur, memicu kecemasan, dan mempercepat detak jantung. Selain itu, minuman berkafein juga sering kali tinggi gula. Air putih, susu, dan jus buah segar tanpa tambahan gula adalah pilihan yang jauh lebih aman.
Kelima, makanan dengan pewarna dan pengawet buatan juga perlu dibatasi. Beberapa bahan tambahan makanan ini dapat menyebabkan reaksi alergi, gangguan perilaku, atau masalah pencernaan pada anak. Meski belum semua efek samping terbukti secara menyeluruh, langkah pencegahan tetap lebih baik. Semakin segar dan alami makanan anak, semakin kecil risikonya bagi kesehatan.
Keenam, makanan rendah serat seperti roti putih, nasi putih berlebihan, atau camilan manis bisa membuat anak rentan sembelit. Serat penting untuk kesehatan sistem pencernaan, menjaga gula darah tetap stabil, dan memberi rasa kenyang lebih lama. Ajak anak mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian secara rutin. Semakin dini dikenalkan, semakin mudah mereka menyukai makanan sehat. (Sarah)