Bisnis Banten

Bukan Sembarang Merger, BSI Menawarkan Kemudahan Segala Urusan Nasabah

BISNISBANTEN.COM – Inovasi luar biasa terjadi pada 1 Februari 2021 lalu. Tepat pukul 13.00 WIB, berbagai anak perusahaan BUMN di bidang perbankan syariah melakukan merger. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BNI Syariah (BNIS) memutuskan meleburkan diri menjadi satu nama, yakni Bank Syariah Indonesia atau BSI. Merger ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BRISyariah.

Alasan merger ini dijelaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir karena selama ini bank-bank Syariah di Indonesia tidak memiliki daya saing kuat. Erick mengatakan, dengan merger ini bisa meningkatkan dan memposisikan di top 10 di antara bank-bank besar lain di Indonesia. Ia berharap, pada 2025 bisa masuk top 10 di dunia.
Saat peluncuran BSI, Presiden Joko Widodo berkomentar, kelahiran BSI menjadi sejarah baru bagi ekonomi syariah di Indonesia. Industri keuangan syariah khususnya di Indonesia merupakan potensi raksasa yang akan dibangkitkan untuk kemaslahatan rakyat. Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak di dunia sudah selayaknya mengembangkan keuangan syariah dan menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

Bank Syariah Indonesia mendapat izin dari OJK dengan Nomor: SR-3/PB.1/2021 tanggal 27 Januari 2021 perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk Menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai Bank Hasil Penggabungan.

Advertisement

Sementara, komposisi pemegang saham BSI terdiri atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (25,0%), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 17,4%, DPLK BRI – Saham Syariah (2%), dan publik (4,4%) Bagi nasabah ketiga bank yang merger, ada beberapa perubahan yang akan didapat. Bagi nasabah dengan nomor rekening di bawah 10 digit akan diubah, namun tidak berlaku jika nomor rekening 10 digit seperti BRI Syariah. Perubahan lainnya yaitu buku tabungan dan ATM nasabah, akan diganti menjadi buku dan ATM berlogo BSI.

Sementara untuk migrasi rekening, bagi nasabah yang sebelumnya sudah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri misalnya, akan memiliki dua atau tiga rekening, sesuai jumlah rekening yang dimiliki. Pada periode berikutnya setelah berakhirnya program migrasi, akan dilakukan penggabungan atau integrasi CIF nasabah. Kemudian disiapkan menjadi satu sistem terintegrasi dan rekening tidak lagi terpisah.

Proses integrasi operasional cabang, layanan, dan produk secara nasional mulai sejak 1 Februari 2021 lalu sampai 30 Oktober 2021 nanti. BSI menargetkan pada 1 November 2021, seluruh jaringan Bank Syariah Indonesia bisa terintegrasi. Sampai akhir 2021 sebanyak 100 persen dari total nasabah akan memiliki akun di sistem baru BSI.
Kemudahan dan Keunggulan Layaknya bank syariah, BSI tetap memegang teguh prinsip ekonomi syariah yaitu kesetaraan, kejujuran, dan keadilan. Untuk produk, BSI menyediakan solusi pembiayaan, pendanaan, hingga beragam transaksi dengan akad syariah sebagai dasar penerapannya.

Bagi nasabah, tak perlu khawatir dengan merger ini. Justru BSI menawarkan beragam manfaat lebih. Seperti dijelaskan Head of Corporate Communication PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Eko Nopiansyah, nasabah yang melakukan migrasi tepat waktu maka transaksinya akan semakin lancar. Salah satunya kartu debetnya bisa digunakan. Namun jika nasabah tidak melakukan migrasi, maka akan dilakukan auto migrasi atau migrasi secara otomatis. Saat auto migrasi nanti kartu debetnya tidak bisa dipakai dan harus ke kantor cabang.

Advertisement

Manfaat lainnya, gratis biaya transfer. Sebelumnya nasabah di tiga bank bank syariah ini perlu membayar biaya admin saat transfer karena sudah sudah menjadi single system. Selain itu bebas biaya admin bulanan bagi nasabah pemilik tabungan wadiah.

Mobile Banking

Pada aplikasi mobile banking, di layanan IOS atau layanan Play Store misalnya, pencarian aplikasi Bank BUMN Syariah berubah otomatis menjadi BSI. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI) juga terus melakukan inovasi digital untuk menghadirkan kemudahan layanan keuangan bagi nasabah dan masyarakat. Salah satunya dengan pengembangan aplikasi BSI Mobile.

BSI Mobile pun memberi kemudahan bagi yang ingin memiliki rekening BSI. Aplikasi ini sudah memiliki fitur Know Your Customer-Biometric. Calon nasabah dapat membuka rekening secara online atau digital onboarding. Fitur ini memungkinkan calon nasabah membuka rekening dengan cepat, mudah, dan seamless. Pembukaan rekening menjadi lebih singkat, kurang dari lima menit hingga proses terbentuknya nomor rekening online.
Fitur lainnya yang ada di aplikasi BSI Mobile, nasabah bisa melakukan tarik tunai tanpa menggunakan kartu debit atau ATM. Nasabah bisa menggunakan fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI dan outlet Indomaret di seluruh Indonesia. Fitur ini dihadirkan guna menjawab kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara aman saat pandemi sekaligus menjawab tantangan zaman dalam menghadirkan layanan keuangan syariah yang digital dan modern.

Beragam inovasi ini diharapkan dapat membuat transaksi keuangan lebih cepat, mudah, dan aman sehingga nasabah tidak perlu lagi khawatir saat tidak membawa dompet atau kartu ATM. Selain itu dapat meminimalisir tingkat kejahatan di ATM berupa skimming.
Manfaat lainnya, melalui BSI Mobile, nasabah bisa i menabung emas, gadai emas, membeli hewan kurban hingga membayar Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). Pengguna BSI Mobile dapat mengecek waktu sholat dan lokasi masjid terdekat. BSI juga mengembangkan produk dan layanan perbankan salah satunya optimalisasi BSI Mobile.

Dengan layanan itu calon nasabah dapat membuka rekening tabungannya secara mudah dan aman sehingga dapat mengakses saldo tabungan haji di manapun dan kapanpun.

Beragam inovasi ini menjadikan BSI Mobile llebih lengkap yang bermuara untuk mendukung berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat di era digital. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.