Bantu Cegah Stunting, Dinas PUPR Kabupaten Serang Bangun Desa Sehat

BISNISBANTEN.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mencanangkan program pembangunan permukiman sehat di desa, yakni dengan menyediakan sarana air bersih, memenuhi infrastruktur sanitasi, dan membangun saluran drainase yang tujuan akhirnya membantu menekan angka stunting dan gizi buruk di desa.
Kepala Bidang (Kabid) Sanitasi dan Air Minum pada Dinas PUPR Kabupaten Serang M Ronny Natadipraja mengatakan, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) utama bidangnya, yaitu bagaimana menyehatkan lingkungan permukiman desa, menyegarkan lingkungan di wilayah desa, dan mengubah permukiman di desa menjadi permukiman sehat.
“Jadi, tugas kami itu selain bagaimana infrastruktur jalan di desa harus baik, juga harus terjamin penyediaan air minum, terpenuhinya infrastruktur sanitasi, dan juga saluran drainase,“ terang Ronny saat ditemui bisnisbanten.com di ruang kerjanya, Kantor Dinas PUPR Kabupaten Serang, Jalan Sama’un Bakrie, Domba, Kota Serang, kemarin.
Jika semua infrastruktur untuk menunjang permukiman sehat sudah tersedia, diharapkan Ronny, desa yang sudah mendapatkan program tersebut menjadi Desa Sehat.
“Dengan menjadi Desa Sehat, nanti tidak ada lagi mendengar namanya stunting, gizi buruk, kumuh, dan miskin di desa. Mengentaskan masalah itu jadi tugas kita,” ujarnya.
Dalam proyek pembangunannya, diungkapkan Ronny, saat ini masih bertumpu pada anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program pembangunan sanitasi dan sarana air minum, ditunjang pembangunan saluran drainase dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) atau dana pendampingan.
“Sekarang ini ada dua paket proyek yang dilelang, nilainya satu paket sebesar Rp400 juta. Lokasinya di Desa Pangalengan, Kecamatan Bojonegara,”ungkap Ronny.
Semua desa, kata Ronny, sudah teralokasikan dan terprogram diberikan bantuan pembangunan sarana air bersih, sanitasi, dan pembangunan saluran drainase.
“Dari DAK untuk pembangunan sarana air bersih totalnya Rp24 miliar, sementara sanitasi Rp12 miliar,” pungkasnya. (Nizar)









