Tahun 2025, Ekonomi Banten Diproyeksi Tumbuh 4,8 – 5,6 Persen
BISNISBANTEN.COM — Secara global, domestik, baik nasional maupun Banten, perekonomian tahun 2025 di proyeksikan akan tumbuh positif. Ekonomi Banten pada tahun 2025 diproyeksikan tumbuh 4,8 – 5,6 persen. Hal ini diungkapkan oleh Ekonom, Fungsi Perumusan KEKDA BI Banten Hendro Binsar Sirait, saat Taklimat Media di salah satu kafe di Kota Serang, Kamis (07/11/24).
“Memang ada beberapa katalis yang akan positif, seperti dari sisi global dengan sudah adanya Presiden Amerika terpilih, Donald Trump. Dia akan memberikan sinyal positif terhadap global, artinya pada tahun 2023 sampai 2024 kita masih selalu dibayangi masalah ketidakpastian global. Kalau kita perhatikan untuk nilai Rupiah kita di beberapa pertemuan sangat fluktuatif sampai Rp16 ribu, alhamdulillah sudah mulai menurun jadi sekitar Rp15 ribu. Ini artinya perlahan-lahan ketidakpastian global sudah mulai menurun, dampaknya pasti akan membuat perekonomian global yang lebih baik lagi, bagi seluruh dunia,” ungkap Hendro.
Menurut Hendro, 2024 yang lalu suku bunganya cukup tinggi, cukup ketat, sudah mulai menurunkan. Seperti FED sudah menurunkan suku bunganya, hal ini juga sudah diikuti Bank Central lainnya seperti ICB, dan beberapa Central dunia sudah menurunkan suku bunga. Ini sinyal-sinya positif bahwa perekonomian global sudah semakin baik.
“Dampaknya untuk Indonesia adalah tentunya nanti pada saat in flow di Indonesia akan meningkatkan aliran modal dari luar dan akan masuk ke Indonesia. Negara-negara industri market artinya Rupiah kita akan menguat, dan nilai investasi kita juga menguat. Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik lagi, sehingga komponen industri di Indonesia semakin membaik,” terangnya.
Sedangkan di Banten ini, kata Hendro, untuk tahun 2025 BI Banten melihat beberapa industri di Banten akan semakin menggeliat dari sisi Petrokimia, seperti PT Chandra Asri yang sudah mulai membangun pabrik Candra Asri Alkali (CAA).
“Chandra Asri sedang berusaha membangun pabrik caustic soda terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas memproduksi caustic soda (sodium hydroxide) sebesar 400.000 metrik ton per tahun, dan ethylene dichloride (EDC) sebesar 500.000 metrik ton per tahun. Ini merupakan bahan baku hilirisasi untuk membuat beberapa produk unggulan seperti Alumina dan Nikel, untuk pemurniannya menggunakan produk Chandra Asri ini,” imbuhnya.
Selain itu, BI Banten juga melihat PT Krakatau Steel kemarin sempat agak sedikit ada masalah, tetapi di tahun ini mudah-mudahan selesai dan tahun 2025 akan semakin membaik. Dan untuk industri alas kaki juga semakin membaik.
“Memang dari sisi ekspor belum terlalu luar biasa ya, demandnya sudah mulai tercovery, tapi belum bisa kembali ke masa sebelum pandemi. Mudah-mudahan nanti di 2025 itu dengan efek tidak ketidakpastian global yang menurun, dan perekonomian global yang membaik membuat demand ekspor untuk alas kaki membaik,” ujar Hendro.
Sementara dari sisi global maupun domestik, cukup confidence, baik dari sisi global, domestik, juga Banten akan tumbuh positif. Ini dukung dengan adanya beberapa program pemerintahan yang baru juga nanti akan memberi katalis positif untuk Banten. Ini membawa segi positif di Banten seperti program penghapusan piutang UMKM yang juga memberikan energi positif pada industri menengah dan beberapa program untuk sifat yang agrikultur, dan makan siang gratis.
“Program makan siang gratis ini mudah-mudahan supplynya dari Provinsi Banten, bisa menjadi vendornya seperti untuk berasnya, lauknya, juga susu nya,” tutup Hendro. (Siska)