Info BisnisLifestyle

Dari Hobi, Kini Jadi Ladang Cuan Bisnis

BISNISBANTEN.COM – Siapa bilang hobi hanya menghabiskan uang? Kini hobi juga bisa dimanfaatkan untuk sebagai ladang cuan bisnis loh.

Seperti Halnya Fajarwati Safara. Mahasiswa sekaligus lulusan Tata Busana ini membuka usaha dan memanfaatkan hobi sebagai peluang bisnis berkat kepiawaiannya dalam menjahit.

Berkat ilmu yang didapat selama sekolah, kini ia membuka usaha atau bisnis tersebut dalam bidang taylor seperti baju custom, masker, vermak dan lain-lainnya.

Advertisement

Lokasinya ada di Jalan Yumaga No.23 B Kota Serang, Banten. Ia baru merintis usaha ini sejak 2020 setelah ia selesai masa praktek kerja lapangan di sebuah butik di Jakarta Timur.

Sebelum mantap membuka usaha ini, awalnya ia juga membuka bisnis masker kain 3D. Fajar juga mengungkapkan, pada saat itu peluangnya sangat besar dan hasilnya menguntungkan.

“Jadi sebelum bisnis taylor ini saya membuka bisnis masker kain 3D, saat itu masa Covid-19 melanda, di situ saya mengambil peluang usaha untuk diri saya selama masa Covid-19. Dan keuntungannya juga lumayan. Saya buat masker dengan berbagai motif yang beragam dan konektor saat itu peminatnya banyak,” ujarnya pada Bisnisbanten.com Selasa (13/12/2022).

Advertisement

Dengan adanya modal sendiri yakni memiliki mesin jahit hitam ia kemudian menerima pesanan jahit baju seperti kemeja, gamis, tunik, dress bahkan seragam untuk keluarga. Awalnya ia terima pesanan dari keluarga kemudian tetangga, hingga kini ia kebanjiran orderan dari customer.

Menurutnya, selain sebagai hobi, bisnis ini patut untuk terus diteruskan dan dikembangkan karena adanya peluang.

“Menurut saya bisnis ini ada peluangnya besar ya, karena baju itu kan kebutuhan sandang manusia ya yang dipakai sehari-hari jadi pasti ada yang mau bikin dan beli baik custom terus mengecilkan baju sampai potong baju,” jelasnya.

Untuk omzet yang didapat, Fajar mengungkapkan, dalam sekali open batch masker mendapatkan Rp500 ribu-Rp700 ribu, sedangkan untuk pemesanan pembuatan baju dalam sebulan mencapai 150-200 potong baju. Terlebih saat momen Idul Fitri dan tahun ajaran baru, Fajar juga kebanjiran orderan untuk membuat pesanan baju.

Dalam memulai bisnis ini Fajar juga mengatakan, kendala yang dihadapi yakni di mesin dan adanya kemajuan teknologi.

“Untuk kendalanya sih di mesin obras jadi harus obras di luar, kemudian minat untuk membuat baju di masyarakat kini berkurang karena adanya kemajuan teknologi jadi banyak orang yang lebih memilih membeli baju online daripada menjahit,” paparnya.

Sebagai infomasi, Fajar juga memiliki hasil karya baju desain sendiri yang disumbangkan untuk sekolah dan dipakai Kang Nong Banten.

Untuk pemesanan baju dan menjahit di Taylor Fajar ini minimal sebelum H-5 ya. Untuk harga tergantung dengan ukuran dan bahan yang digunakan.

“Semoga bisnis jahit rumahan ini tetap berjalan dan dapat mengikuti perkembangan kebutuhan konsumen saat ini dan semoga segera membuka outlet serta memiliki karyawan karena nantinya akan ada bisnis atau project yang baru,” harapnya. (Ismi)

Advertisement
bisnisbanten.com