Banten24

Wali Kota Serang Gencar Sinergi dengan PLN dan KAI untuk Realisasikan KRL Serang-Jakarta Tahun 2026

BISNISBANTEN.COM Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menunjukkan langkah proaktif dalam mewujudkan transportasi massal modern di wilayahnya.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah audiensi dengan PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banten Utara untuk menyinkronkan program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan program PLN.

Fokus utama audiensi ini adalah membahas dukungan kelistrikan untuk rencana Memorandum of Understanding (MOU) antara Pemkot Serang dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dijadwalkan pada hari Senin mendatang.

Advertisement

MOU ini bertujuan untuk merealisasikan operasional Kereta Rel Listrik (KRL) rute Serang-Jakarta yang ditargetkan pada tahun 2026.

“Kota Serang akan melakukan MOU di hari Senin dengan Kereta Api Indonesia, dan tentunya itu butuh support listriknya,” ungkap Budi.

Beliau juga mengundang Manajer Unit PLN UP3 Banten Utara untuk hadir di Pemkot dalam rangka penandatanganan MOU serupa.

“Beliau mengetahui bahwa kita ada MOU dengan Kereta Api Indonesia dalam rangka untuk men-support KRL yang nanti insya Allah 2026 akan terlaksana di Kota Serang,” ujarnya.

Advertisement

Budi menekankan bahwa kehadiran KRL langsung dari Serang ke Jakarta akan memberikan kemudahan signifikan bagi masyarakat terkait transportasi. “Jadi cukup 8-10 ribu sudah sampai Jakarta,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas pula mengenai teknis dukungan listrik dari PLN untuk operasional KRL, termasuk kebutuhan jaringan listrik yang memadai.

Realisasi KRL Serang-Jakarta pada tahun 2026 akan menghilangkan kebutuhan warga Serang untuk menuju Rangkasbitung terlebih dahulu jika ingin menggunakan KRL ke Jakarta.

“Kalau dulu kan Kota Serang itu kalau ingin naik KRL harus ke Rangkas dulu, baru dari Rangkas transit nunggu kereta KRL masuk, tapi kedepan KRL bisa langsung ke sana. Jadi Kota Serang dulu, baru yang Rangkas mau naik transit di Rangkas, jadi gantian begitu,” jelas Budi.

Langkah cepat diambil dengan menggerakkan tim untuk segera mengirimkan draf MOU kepada bagian legal PLN agar dapat diselaraskan.

Wali Kota menargetkan penandatanganan MOU dengan PLN dapat dilakukan pada minggu depan, setelah penandatanganan dengan KAI.

“Target minggu depan ya, Pak Manajer,” tegasnya.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya percepatan pembangunan dan investasi di Kota Serang. Ini dengan tujuan menjadikan Kota Serang sebagai ibukota provinsi yang sesungguhnya.

Wali Kota menjelaskan bahwa perencanaan proyek ini berasal dari pusat, dan setelah tahap perencanaan selesai, pembangunan fisik ditargetkan dimulai pada tahun 2026 dan selesai pada tahun yang sama.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menanyakan mengenai potensi bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PLN di luar program yang sudah ada, terutama untuk penanganan bencana.

Namun, pihak PLN menjelaskan bahwa pemberian CSR harus selaras dengan program yang telah ditetapkan, yang meliputi bidang bencana, ekonomi, lingkungan, dan pendidikan.

Meskipun demikian, PLN menyatakan kesediaannya untuk berkolaborasi dalam program-program pemberdayaan masyarakat Kota Serang, seperti kajian terkait pendidikan, pelatihan teknis (bimtek), serta bantuan pemberdayaan ekonomi seperti pemberian bibit ternak domba.

Sinergi antara Pemkot Serang, KAI, dan PLN ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Serang yang mendambakan sistem transportasi yang lebih efisien, terjangkau, dan modern.

Diharapkan, realisasi KRL Serang-Jakarta pada tahun 2026 akan membawa dampak positif yang signifikan bagi mobilitas dan perekonomian wilayah.(siska)

Advertisement
bisnisbanten.com