BISNISBANTEN.COM — Wakil Gubernur Provinsi Banten, Dimyati Natakusumah, mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesalehan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan ekonomi dan keuangan. Hal itu disampaikan saat menghadiri kegiatan SiCantikS (Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Banten.
Dalam kesempatan tersebut, Dimyati menegaskan pentingnya menghindari praktik ekonomi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Ia mengajak masyarakat agar menjauhi hal-hal yang diharamkan agama seperti riba, masyir, gharar, dan praktik keuangan yang tidak transparan.
“Maka mudah-mudahan kita semua terhindar dari riba, kita terhindar dari masyir, kita terhindar dari gharar, dan kita terhindar dari haram. Kalau kita ingin betul-betul selamat dunia akhirat, maka kita harus menjaga kesalehan kita, termasuk dalam ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam mengelola keuangan keluarga secara halal.
Menurutnya, ibu-ibu perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang pengelolaan keuangan syariah agar terhindar dari praktik yang dapat merugikan. “Bagaimana mengelola keuangan secara halal, ibu-ibu harus mengetahui itu. Hindari riba, maisir, gharar, dan hal-hal yang bersifat syubhat,” tambahnya.
Selain itu, Dimyati menyampaikan bahwa pemerintah ke depan akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk penguatan sektor perbankan syariah di wilayah Banten. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkeadilan dan berkah bagi seluruh masyarakat.
“Ke depan, pemerintah akan mendorong ekonomi syariah termasuk perbankan-perbankan yang ada di Banten. Bagaimana mendorong ekonomi yang halal dan benar,” katanya. Program SiCantikS sendiri merupakan inisiatif OJK yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat, terutama perempuan.
Melalui kegiatan ini, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, sebagai upaya membentuk masyarakat yang berdaya dan sejahtera secara finansial. Acara tersebut juga menjadi bagian dari upaya memperluas inklusi keuangan syariah di Provinsi Banten, sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ekonomi berbasis nilai-nilai Islam di daerah.
(Sarah)
