BISNISBANTEN.COM — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali viral setelah kunjungannya ke sebuah keluarga kurang mampu yang memiliki sebelas anak, di mana seluruh anak tersebut tidak mengenyam pendidikan formal. Kisah ini menjadi viral di media sosial dan memicu banyak tanggapan mengenai perencanaan keluarga dan akses pendidikan bagi masyarakat miskin.
Dalam kunjungannya, Dedi Mulyadi bertemu dengan seorang pria yang hidup dalam kondisi ekonomi terbatas bersama istri dan sepuluh anaknya. Anak-anak mereka tidak bersekolah secara formal dan hanya belajar melalui program sekolah paket serta bimbingan sang ayah di rumah. Salah satu anak bahkan membantu berjualan kue keliling untuk membantu perekonomian keluarga. “Kakak cuma jualan, mama bikin kue. Anaknya 10,” ucap si anak yang berbicara dengan Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyarankan agar sang ayah mempertimbangkan program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga. Namun, sang ayah menyatakan bahwa mereka telah mencoba berbagai metode KB, termasuk minuman herbal dan program KB untuk istrinya, namun tetap mengalami kehamilan. Dedi kemudian menjelaskan bahwa saat ini teknologi sudah memungkinkan pria melakukan KB tanpa menimbulkan gangguan kesehatan, dan menekankan bahwa tanggung jawab KB bukan hanya berada di pihak istri. Sebagai solusi konkret, Dedi Mulyadi menawarkan bantuan usaha kepada sang ayah untuk membuka bimbingan belajar bagi anak-anak di Majalengka. Usaha tersebut akan didanai dan sang ayah akan digaji setiap bulan. Namun, sang ayah menyatakan bahwa ia perlu waktu untuk mempertimbangkan tawaran tersebut. “Saya istikarah dulu,” ujarnya. (Sarah)
