Keuangan

Tips Cara Memperbaiki Kesehatan Keuangan Pasca Lebaran Idul Fitri

BISNISBANTEN.COM — Tak sedikit dari kita mengalami masalah keuangan setelah Hari Raya Idul Fitri, seperti tabungan terkuras, uang THR habis dan sebagainya. Hal tersebut wajar dialami, karena berbagai kebutuhan sehingga pengeluaran kita mungkin membengkak di bulan Ramadan.

Setelah adanya Surat Edaran larangan mudik Tahun 2021, sebetulnya bisa memberikan dampak positif bagi keuangan kita di Bulan Ramadhan menuju Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya, pengeluaran yang digunakan untuk mudik yang rutin kita lakukan pada umumnya sangat besar, bahkan kerap menjadi pengeluaran terbesar kita.

Namun, kegiatan buka puasa bersama, kirim-mengirim hampers untuk sanak saudara, sahabat atau teman, dan lainnya bisa saja menjadi salah satu pengeluaran yang kurang diwaspadai untuk menjaga keuangan kita beberapa waktu ini.

Advertisement

Untuk membuat keuangan agar sehat pasca-Lebaran, berikut ini adalah tips dari Financial Educator Lifepal, Aulia Akbar, CFP®️.

1. Cek kesehatan keuangan

Langkah awal dari melakukan perencanaan keuangan adalah mengetahui kondisi kesehatan keuangan saat ini, dan mendapatkan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi buruk dan mempertahankan kondisi yang sudah baik.

Adapun cara untuk mengetahui kesehatan kita adalah dengan mengenali sejumlah nilai atau rasio kesehatan keuangan Anda. Beberapa di antaranya, ketersediaan dana darurat, nilai arus kas, nilai kekayaan bersih rasio utang berbanding aset, rasio aset lancar berbanding kekayaan bersih, rasio aset investasi berbanding kekayaan bersih dan lain sebagainya.

Advertisement

2. Pemeriksaan kesehatan keuangan merupakan tahap awal dari proses perencanaan keuangan.

Anda pun bisa melakukan pengecekan keuangan pribadi Anda dengan menggunakan fitur cek kesehatan keuangan di situs Lifepal.

3. Gunakanlah skala prioritas untuk memperbaiki kesehatan keuangan

Setelah mengetahui kondisi kesehatan keuangan kita, segera buat prioritas untuk
memperbaiki kesehatan keuangan Anda.

Contoh di atas adalah hasil pemeriksaan kesehatan seorang kepala keluarga yang bekerja dengan upah Rp10 juta per bulan.
Dia sudah mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerjanya, yang menanggung anak dan istri, namun tidak memiliki asuransi jiwa.

Dalam contoh kasus penilaian kesehatan keuangan itu, dinyatakan tidak memiliki dana darurat yang ideal, jumlah aset lancar yang terlampau besar, tidak memiliki manajemen risiko yang baik, serta jumlah aset investasi yang terlampau kecil.

Apakah bisa baginya untuk langsung mengubah sebagian besar aset lancarnya menjadi aset investasi agar kesehatan keuangannya sehat? Jawabannya adalah “bisa”. Namun, apakah tepat untuk langsung dilakukan? Tentu saja tidak.

Mengingat dia adalah seorang kepala keluarga, maka alangkah baiknya untuk menambah ketersediaan dana darurat hingga mencapai 6 kali pengeluaran pokok bulanan, dan membeli asuransi jiwa.

Setelah kebutuhan akan dana darurat dan asuransi terpenuhi, maka
dia pun bisa memulai investasi. Tak salah bagi Anda melakukan self reward dengan memanfaatkan THR untuk membeli barang yang kita inginkan atau melakukan aktivitas lain. Namun, alangkah lebih baik pula jika Anda memanfaatkan dana segar itu guna menyehatkan keuangan Anda pasca-Lebaran. Dalam kasus di atas, uang THR tentu sangat berguna untuk menambah dana darurat dan membayar premi asuransi jiwa.

Namun sebelum memilih asuransi jiwa, lakukan perhitungan terhadap uang pertanggungan Anda, baik dengan metode Nilai Hidup Manusia maupun dari Pendekatan Pengeluaran. Anda bisa menemukan kalkulator uang pertanggungan di situs Lifepal.

Itulah hal yang bisa Anda lakukan untuk memulihkan keuangan pasca-Lebaran. Agar lebih mudah, catat kondisi keuangan saat ini untuk menjadi acuan terhadap kesehatan keuangan Anda di tahun depan.

Jika memang pengeluaran kita di tahun ini terlihat besar, maka Anda bisa melakukan penyesuaian pengeluaran untuk mempersiapkan diri di Ramadan 2022 mendatang. (susi)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com