Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat, IPM Sektor Daya Beli Meningkat
DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN (DISKOUMPERINDAG) KABUPATEN SERANG

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) di bawah kepemimpinan H Adang Rahmat, S.SOS, M.Si sebagai Kepala Dinas dan Shinta Asfilian Harjani, ST, MH selaku Sekretaris Dinas tidak pernah berhenti melakukan terobosan dan inovasi dari semua bidang. Seperti Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Diskoumperindag melaksanakan berbagai pelatihan berbasis kompetensi. Mulai dari program prioritas, yaitu pelatihan batik bekerjasama dengan Batik Komar dan Bazar Ramadan, serta melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan. Di antaranya UMKM Anyaman Bambu yang bekerjasama dengan Naturaland.id atau perusahaan eksportir, kerjasama dengan IKEA dan menjadi binaan Narula.

UMKM Anyaman Bambu yang berlokasi di Kecamatan Petir dan Anye sudah mempunyai pemasoknya. Produk juga sudah eksportir berada di Jogja. Kerajinan Anyaman Bambu sudah ada kelompoknya, mulai dari Tegal Maja Kecamatan Kragilan, Bandung, Anyer, Petir, hingga Pamarayan. Kemudian Anyaman dari Eceng Gondok juga sudah bekerja sama dengan Naturaland, serta kerjasama dengan pihak ketiga membantu pemasaran sistem tersebut.

Selanjutnya Bidang Industri, Diskoumperindag sudah melaksanakan Pelatihan Berbasis Kompetensi Badan Pelatihan Industri di Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI untuk Industri Tas dan Sepatu yang dibantu sampai pemasaran berbasis kompetensi. Produk sudah sampai di Sidoarjo. Terakhir, pelatihan membuat Gerabah bekerjasama dengan ITB yang sudah dibantu promosi melalui Event nasional hingga internasional, serta mengadakan short Event di Bandara Soetta, Tangerang difasilitasi PT Angkasa Pura untuk produk Gerabah binaan Diskoumperindag yang selalu mengikuti Event atau Expo Nasional. Pihaknya juga bekerjasama dengan mahasiswa lulusan ITB dengan Kyomi membantu membuat produk update yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Gerabah sudah design interior.
“Saat ini, konsumen hanya pecinta atau hanya untuk kebutuhan seni, bukan kebutuhan harian. Dengan adanya anak-anak Kyomi, jangan berpikir Gerabah hanya untuk lansia, tetapi juga bisa digemari anak-anak muda, seperti dipajang di Cafe,” tutur Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang Adang Rahmat.
Diskoumperindag juga sudah mempunyai empat sumber daya manusia (SDM) untuk peningkatan kualitas pengrajin Gerabah, mencanangkan program fasilitasi sertifikat halal gratis, NIB, merk, kemasan, hingga packaging, termasuk wirausaha juga diberi pelatihan supaya berkembang, termasuk program bagaimana UMKM masuk katalog lokal bekerjasama dengan ULP dan Hipmikindo Kabupaten Serang. Pihaknya memasukkan produk UMKM dalam katalog lokal dibantu ULP, seperti industri Gerabah yang juga bekerjasama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker), dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Diskoumperindag juga menyusun pembuatan naskah akademik draft Perda RPIK Kabupaten Serang untuk pembangunan ID Distro. Untuk data UMKM di Kabupaten Serang, per 2021 ada 40.480 UMKM, sementara data 2022 masih verifikasi Kementerian.
“Dengan adanya aturan PP terbaru, banyak UMKM turun kelas, tadinya omzet di atas Rp200 juta masuk ke dalam usaha kecil di luar modal, sekarang omzet harus di atas Rp2 miliar,” terangnya.
Untuk Bidang Koperasi, dijelaskan Sekretaris Diskoumperindag Kabupaten Serang Shinta Asfilian Harjani Bidang, pihaknya sudah melakukan bina pendataan koperasi aktif dan tidak aktif, seperti koperasi baru atau sudah berjalan. Jumlah koperasi di Kabupaten Serang tercatat sebanyak 841 yang aktif. Tahun ini pihaknya memberikan program pemberian izin legalitas untuk koperasi baru, pelatihan peningkatan kapasitas koperasi, dan pelatihan manajemen keuangan dan peningkatan kualitas SDM.
Shinta berharap, semua program Diskoumperindag berjalan lancar, bukan hanya kegiatan berasal dari APBD saja, melainkan juga ingin keikutsertaan perusahaan pihak ketiga mendukung kegiatan Pemda. Pihaknya tidak bisa kerja sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan perusahaan dan pihak ketiga yang membantu UMKM.
“Harapan lain, CSR juga bisa langsung tepat sasaran berkoordinasi dengan kita untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan IPM dari sektor daya beli meningkat,” harapnya. (Advertorial)