Sekarang Bisa Gunakan NIK dan KTP Untuk Akses Layanan Fasilitas Kesehatan, Ahmad: Ayo Jangan Ditunda
BISNISBANTEN.COM – Ahmad Hidayatullah pria berusia 37 tahun, warga Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan, kabupaten Serang, terlihat sedang mengantre di gerai layanan BPJS Kesehatan di Pelawad, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Kamis (20/6/2024).
Ia terlihat sedang mengurus dokumen dengan staf BPJS Kesehatan yang tengah bertugas pada kesempatan tersebut.
Ditemui usai keperluannya tersebut, Ahmad menceritakan pengalamannya sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak tujuh tahun lalu.
Kata Ahmad, dirinya menjadi peserta BPJS kesehatan dicover oleh perusahaan tempat ia bekerja dengan fasilitas kelas satu.
Ia mengungkapkan, datang ke kantor BPJS Kesehatan karena ada data yang perlu diperbaiki.
“Ada data pribadi yang harus direvisi sebagai seorang karyawan iuran bulanan peserta BPJS kesehatan dibayarkan oleh perusahaan tempat saya bekerja,” kata Ahmad.
Bapak dua anak ini mengaku puas dengan pelayanan BPJS yang Ia dapat dalam setiap kunjungannya.
Apalagi untuk mendapatkan informasi tentang layanan kesehatan yang menjadi haknya selaku peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) jika sesuatu saat Ia mengalami sakit.
Mendaftar sebagai peserta JKN, kata karyawan sebuah perusahaan swasta di Kabupaten Serang ini sangat mudah, hanya dengan menunjukkan kartu tanda peserta BPJS dirinya langsung mendapatkan pelayanan yang baik.
Ia pernah mengalami demam selama berhari-hari beberapa bulan yang lalu. Khawatir dengan sakit yang diderita terutama takut terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan diri di Puskesmas Kragilan. Ia merasa beruntung hasil diagnosa karena ia hanya mengalami panas demam akibat radang.
Kata Ahmad, semua pelayanan mulai dari pemeriksaan, hingga obat-obatan pun berjalan dengan baik, tidak ada hambatan baik dari tenaga medis atau pihak lainnya.
Apalagi perbedaan antara layanan untuk umum maupun peserta BPJS Kesehatan. Ahmad merasa sangat terbantu setelah menjadi peserta JKN, terutama dalam masalah finansial pasca sakit yang alaminya.
Sebelum mengikuti program JKN, Ahmad sering kali merasa khawatir akan biaya kesehatan yang terus meningkat. Namun, setelah menjadi peserta JKN, kekhawatiran tersebut berkurang.
Program ini telah membantu Ahmad mengurangi beban finansial nya, sehingga ia bisa lebih fokus pada kesehatannya tanpa harus cemas mengenai biaya pengobatan yang mahal.
Ahmad merasa beruntung bisa menjadi bagian dari program JKN yang telah memberikan banyak manfaat, sehingga ia tidak ragu mengajak istri dan kedua putranya mengikuti jejaknya sebagai peserta BPJS kesehatan.
Rasa lega yang Ia rasakan, menyebabkan Ahmad selalu bercerita kepada saudara dan orang sekitar tempat tinggalnya, Ia berharap apa yang Ia rasakan, dirasakan juga oleh orang lain.
“Saat ini sahabat peserta JKN dapat menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) atau kartu tanya penduduk (KTP) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit. Ayo gunakan NIK/KTP untuk mengakses layanan Kesehatan, jangan ditunda-tunda,” pungkasnya.(susi)